Logo Header Antaranews Jateng

Remaja di Boyolali Tewas setelah Tenggak Oplosan

Kamis, 11 Februari 2016 14:48 WIB
Image Print
Ilustrasi. Polisi menunjukkan minuman keras oplosan
Mukti Raharjo, 20 tahun,meninggal di rumah sakit, sedangkan tiga temannya setelah menjalani perawatan di rumah sakit, kondisinya membaik.

Beberapa hari lalu, belasan remaja di Yogyakarta juga tewas setelah menenggak oplosan.

Kepala Polres Boyolali AKBP Budi Sartono melalui Kapolsek Simo AKP Agung Raharjo, di Boyolali, Kamis, mengatakan, pesta minuman keras oplosan tersebut terjadi pada Rabu (10/20), di rumah salah satu korban, Adi Nur Hidayat (19), sekitar pukul 18.00 WIB.

Mukti Prabowo warga Tarikwetan RT 08 RW 05 Sumber Simo, sedangkan tiga lainya, Dwi Susilo (20) warga Jetis RT 23 RW 05 Blagung Simo, Sahid Maulana (19) warga Jering wates simo, dan Adi Nur Hidayat selamat, dan hanya mengalami sakit mual-mual dan pusing kepala dilarikan ke rumah sakit.

"Ketiga teman korban yang menenggak minuman oplosan itu, setelah dibawa ke Rumah Sakit Umum Simo, kini kondisinya sudah membaik dan diizinkan pulang ke rumah masing-masing," kata Agung Raharjo.

Menurut dia, korban Mukti Prabowo diketahui meninggal dunia di RSU Simo, sekitar pukul 21.00 WIB, diduga dia keracunan setelah menenggak minuman keras oplosan bersama tiga remaja temannya tersebut.

"Kami masih melakukan penyelidikan dengan meminta keterangan para saksi," katanya.

Menurut dia, dari hasil penyidikan dan keterangan saksi bahwa keempat remaja tersebut mengoplos sendiri minuman keras yang terdiri dari dua botol alkohol dengan kadar sekitar 70 persen dicampur lima gelas minuman suplemen Torpedo yang dibeli dari sebuah apotek.

"Peristiwa itu, sekitar pukul 18.00 WIB. Kami setelah mendapat laporan langsung ke lokasi kejadian untuk melakukan mengecekan dan menemukan sejumlah barang bukti termasuk sisa minuman keras oplosan untuk menyidikan lebih lanjut," katanya.

Kendati demikian, pihaknya telah mengimbau masyarakat untuk tidak mengkonsumsi narkoba termasuk minuman keras yang dapat menggaggu kesehatan manusia, dan bisa menyebabkan orang meninggal dunia.

"Kami hasil keterangan saksi keempat remaja itu, mengoplos minuman keras sendiri, dan tidak membeli ke pedagang penjual minuman keras. Karena, kami secara rutin melakukan operasi minuman keras di daerah ini," katanya.

Pewarta :
Editor: Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA 2024