Investor PLTU Batang Didemo Warga
Selasa, 4 April 2017 15:44 WIB
Massa mendesak PT BPI segera merealiasasikan janjinya, seperti mengoptimalkan pemberdayaan tenaga kerja lokal, pengadaan material golongan C, dan masalah lingkungan hidup.
Pada aksi itu juga, massa membentangkan sejumlah spanduk bertuliskan, antara lain "Warga Belum Terbeli Tanahnya, Tetapi Sudah Dilakukan Pembangunan", "Penyetaraan Harga Tanah Yang Semula Rp100 Ribu Per Meter Menjadi Rp400 Ribu", dan "Pemberdayaan Masyarakat Lokal Untuk Dilibatkan Dalam Pembangunan Proyek".
Koordinator Aksi, Zaenudin mengatakan bahwa selama ini, PT BPI telah mengingkari janjinya kepada warga terdampak terkait dengan masalah pengadaan tenaga kerja dan pengadaan material untuk pembangunan PLTU.
Selain itu, kata dia, PT BPI juga telah melakukan kebohongan publik jika pembangunan PLTU adalah proyek negara.
"Oleh karena, kami mendesak pada BPI harus mempekerjakan warga Batang bukan sebaliknya tenaga kerja dari daerah luar. Jika memang warga Batang tidak bisa bekerja baru silakan BPI mengambil tanaga kerja dari luar," katanya.
Ia mengatakan dirinya akan mengerahkan massa yang lebih banyak lagi jika tuntutan dari "Lintas Organisasi Masyarakat Batang" ini tidak segera direalisasikan oleh PT BPI.
Pelaksana Tugas Bupati Batang, Nasikhin, mengatakan bahwa pemkab sudah berkoordinasi dengan PT BPI agar lebih mengedepankan pemberdayaan tenaga kerja dari warga daerah setempat.
"Kami sudah minta pada PT BPI untuk lebih mendepankan tenaga kerja dari warga setempat terkait pembangunan PLTU berkapasitas 2 X 1.000 megawatt tersebut. Berdasar keterangan, sekitar 40 persen, saat ini PT BPI sudah menggunakan tenaga kerja dari daerah setempat," katanya.
Aksi yang digelar di sekitar kawasan pembangunan PLTU ini mendapat penjagaan ketat dari aparat gabungan dari Polri, Tentara Nasional Indonesia (TNI), dan petugas keamanan BPI.
Pewarta : Kutnadi
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2025