Logo Header Antaranews Jateng

OJK Optimistis Industri Keuangan Syariah Terus Berkembang

Sabtu, 13 Mei 2017 11:28 WIB
Image Print
Salah satu stan yang ada di acara KSF di Mal Paragon Semarang (Foto: ANTARAJATENG.COM/Aris Wasita Widiastuti)
Semarang, ANTARA JATENG - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis industri keuangan syariah terus berkembang seiring makin besarnya peran sektor tersebut bagi perekonomian nasional.

"Dalam hal ini industri keuangan syariah makin berperan dalam memenuhi permintaan masyarakat terhadap produk-produk dan layanan industri keuangan syariah maupun untuk memenuhi kebutuhan pembangunan nasional," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad di Semarang, Sabtu.

Oleh karena itu, pihaknya menganggap pelaksanaan Keuangan Syariah Fair (KSF) yang diselenggarakan sejak Jumat (12/5) hingga Minggu (14/5), tersebut sangat penting.

Muliaman mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu strategi OJK mendekatkan masyarakat dengan industri keuangan syariah serta sebagai sarana memperoleh informasi tentang keunggulan produk dan jasa keuangan syariah.

"Selain itu memberikan pengalaman langsung kepada masyarakat untuk berinteraksi dengan lembaga-lembaga keuangan syariah di Indonesia," katanya.

Pada kegiatan tersebut, pihaknya juga melakukan serangkaian kegiatan Kampanye Aku Cinta Keuangan Syariah (ACKS). Dalam kampanye tersebut, dikatakannya, OJK bersama industri keuangan melakukan berbagai program sosualisasi dan komunikasi keuangan syariah langsung kepada masyarakat.

Pihaknya berharap melalui sejumlah kegiatan yang dilakukan, total aset keuangan syariah terus meningkat. Data OJK per 28 Februari 2017, total aset keuangan syariah Indonesia mencapai Rp879,1 triliun.

Proporsi industri perbankan syariah mencapai Rp355,9 triliun, industri keuangan nonbank syariah sebesar Rp99,08 triliun, dan pasar modal syariah mencapai Rp451,2 triliun.

Muliaman mengatakan dengan jumlah tersebut, jika dibandingkan dengan total industri keuangan, maka industri keuangan syariah sudah mencapai pangsa pasar sebesar 5,18 persen.

"Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan pangsa pasar, KSF ini penting dilakukan, terutama di kota-kota besar di Indonesia," katanya.

Pada tahun lalu KSF telah dilaksanakan sebanyak lima kali di berbagai kota di Indonesia yaitu Jakarta, Surabaya, Tangerang Selatan, Aceh, dan Makasar. Sedangkan pada 2017, KSF akan dilaksanakan tiga kali yaitu di Semarang, Cirebon, dan Jakarta.




Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024