Logo Header Antaranews Jateng

Sambut Asian Games, BPJS Kesehatan gelar senam kolosal

Minggu, 29 Juli 2018 08:49 WIB
Image Print
Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Semarang Bimantoro R. (depan kiri) dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Widoyono (depan tiga dari kiri) ikut senam kolosal di Lapangan Andhini Yonif Raider 400/BR Semarang, Minggu pagi. (Foto: Nur Istibsaroh)
Semarang (Antaranews Jateng) - BPJS Kesehatan selaku penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) menggelar senam kolosal sebagai bagian dari menyambut Asian Games XVIII.

Senam sehat kolosal yang berlangsung di Lapangan Andhini Yonif Raider 400/BR Semarang, Minggu pagi tersebut diharapkan juga dapat menjadi bagian dari edukasi pentingnya hidup sehat serta meningkatkan kesadaran masyarakat agar berperilaku sehat.

"Selain menyambut dan menyemarakkan Asian Games, kegiatan ini juga bagian dari peringatan HUT ke-50 BPJS Kesehatan dan dilakukan secara serentak se-Indonesia," kata Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Semarang Bimantoro R.

Dihadapan ribuan masyarakat yang terdiri atas peserta JKN-KIS, dokter, klinik pratama, puskesmas, dan stakeholder terkait, Bimantoro menegaskan bahwa kesehatan berperan penting karena jika sakit, maka dapat mengganggu ekonomi keluarga karena produktivitas berkurang/berhenti.

"Pemerintah proaktif untuk terus meningkatkan jumlah kepesertaan agar seluruh penduduk Indonesia terlindungi," katanya.

Jumlah peserta JKN-KIS hingga 20 Juli 2018, tambah Bimantoro, mencapai 199,8 juta jiwa atau 75,90 persen dan telah bekerja sama dengan 22.322 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), 2.406 rumah sakit dan klinik utama, 1.599 apotek, dan 1.078 optik.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Widoyono mengajak seluruh peserta senam sehat kolosal selalu menjaga kesehatan karena dengan sehat, maka bisa produktif. 

"Indeks pembangunan manusia di Kota Semarang telah melampaui Surabaya dan Bandung. Ada tiga faktor yang mendukung indeks pembangunan manusia yakni kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Dari tiga faktor tersebut, kesehatan menempati urutan pertama," katanya.

Widoyono mengajak masyarakat terus menjaga pola hidup sehat salah satunya dengan berolahraga, sehingga dapat menekan jumlah penderita penyakit katastropik (seperti diabetes melitus dan hipertensi) di Indonesia.
 

Pewarta :
Editor: Mugiyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024