
Warga Ciruyung Cilacap bentuk desa siaga bencana
Rabu, 24 April 2019 20:39 WIB

"Personel Sibaru yang terdiri atas 75 orang itu kami kukuhkan hari ini. Kami berharap mereka bisa menjalankan tugas sesuai dengan makna dari segitiga biru dalam logo BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)," katanya di Cilacap, Rabu sore.
Menurut dia, segitiga biru dalam logo BNPB mengandung makna tangkas, tanggap, tangguh, serta tidak bisa bekerja sendiri melainkan harus bersinergi bersama pemerintah dan masyarakat.
Ia mengakui desa siaga bencana perlu dibentuk di Ciruyung karena desa tersebut berada di daerah perbukitan sehingga rawan terjadi longsor, pergerakan tanah, banjir bandang, gempa, dan angin kencang.
"Saat terjadi hujan di Desa Ciruyung sering ada longsor yang dapat menutup akses jalan," katanya.
Menurut dia, pembentukan desa siaga bencana di Ciruyung berawal dari kegiatan Sekolah Gunung yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap sehingga melahirkan Forum Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Sibaru.
Oleh karena itu, dia mengharapkan dengan terbentuknya Forum PRB Sibaru, warga bisa meminimalisasi terjadinya korban akibat bencana.
"Forum PRB ini bertugas membantu pemerintah ketika terjadi situasi prabencana, secara swadaya mereka sudah memiliki bekal untuk menangani situasi di lapangan tanpa harus menunggu aparat pemerintah," kata dia yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Cilacap.
Lebih lanjut, Martono mendorong seluruh desa di Kecamatan Karangpucung untuk segera membentuk Forum PRB dalam rangka menuju desa siaga bencana karena wilayah tersebut tergolong daerah rawan bencana.
Menurut dia, hingga saat ini di Kecamatan Karangpucung baru ada dua desa siaga bencana, yakni Babakan dan Ciruyung.
Kendati demikian, dia mengatakan sejak tahun 2019, pihaknya mendorong setiap pemerintah desa di Kecamatan Karangpucung untuk mengalokasikan dana siaga bencana berkisar Rp5 juta hingga Rp10 juta dalam anggaran pendapatan dan belanja desa (APBDes) setempat.
"Dana tersebut dapat digunakan untuk kegiatan tanggap darurat ketika terjadi bencana di masing-masing desa, bisa untuk merespons tanpa harus menunggu bantuan dari BPBD Kabupaten Cilacap. Mungkin Karangpucung merupakan satu-satunya kecamatan di Kabupaten Cilacap yang meminta setiap pemerintah desa di wilayahnya untuk menyiapkan dana siaga bencana dalam APBDes setempat," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Heru Suyitno
COPYRIGHT © ANTARA 2025