
Akademisi sebut modernisasi pangan lokal harus digencarkan

Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto Kavadya Syska mengatakan bahwa modernisasi pangan lokal harus digencarkan untuk meningkatkan daya saing produk pangan di Tanah Air.
"Modernisasi pangan lokal perlu terus digencarkan, selain untuk mendukung daya saing produk pangan juga diperlukan guna mendukung program ketahanan pangan terutama di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang ini," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu.
Terlebih lagi, kata dia, upaya tersebut juga akan sejalan dengan upaya pengembangan teknologi pangan di era revolusi industri 4.0.
Dia mengatakan bahwa ketersediaan bahan pangan lokal di Tanah Air sangat melimpah dengan kualitas yang sangat baik.
Baca juga: Akademisi: Teknologi pangan dapat tingkatkan nilai tambah produk
Kendati demikian masih diperlukan upaya pengembangan terhadap pangan lokal untuk meningkatkan kualitas, gizi dan lain sebagainya sehingga mampu bersaing dengan pangan modern yang ada pada saat ini.
"Bisa dikatakan bahwa pangan lokal harus mengubah diri menjadi 'modern' dalam upaya untuk bersaing di era revolusi industri dan diterima oleh generasi milenial," katanya.
Dia mencontohkan modernisasi pangan lokal adalah pengolahan ubi kayu menjadi produk setengah jadi atau mengolah ubi kayu menjadi tiwul instan. Selain itu pengolahan pisang menjadi 'banana bar' dan lain sebagainya.
Menurut dia upaya modernisasi akan memberikan paradigma positif dan meningkatkan citra pangan lokal itu sendiri.
"Misalkan dapat memberi kesan positif seperti kekinian, sehat, bergizi dan juga higienis," katanya.
Dia mengatakan bahwa dalam konsep bisnis, perubahan konsep pangan lokal menjadi pangan lokal modern disebut dengan "market pull" atau produk yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pasar yang ada saat ini.
"Sifat adaptif produk pangan lokal terkait dengan perubahan zaman akan memberikan ruang yang luas bagi pangan lokal agar dapat memberikan kontribusi dalam dunia pangan di era revolusi industri 4.0 saat ini," katanya.
Dia menambahkan bahwa pengembangan dan modernisasi akan mendorong program diversifikasi pangan dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional.
"Gerakan diversifikasi pangan semakin efektif apabila didukung oleh ketersediaan aneka ragam bahan pangan melalui pengembangan usaha pangan lokal modern dan juga perilaku konsumen dalam mengkonsumsi aneka ragam pangan," katanya.
Dia mengatakan bahwa untuk mendukung hal tersebut maka diperlukan peran serta seluruh elemen mulai dari perguruan tinggi, industri, pemerintah dan termasuk masyarakat.
"Dengan peran serta semua pihak diharapkan akan dapat mempercepat upaya modernisasi pangan lokal," katanya.
Baca juga: Jaga ketahanan pangan, masyarakat Pekalongan dilatih budi daya hidroponik
Baca juga: Penuhi kebutuhan pangan, pemerintah dorong peran sektor pertanian selama pandemi
Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor:
Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025