Budayakan sedekah sampah sejak dini
Senin, 5 September 2022 08:18 WIB
...tidak hanya membantu mengurangi besaran jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi ada hasilnya yang bisa dimanfaatkan madrasahSemarang (ANTARA) - MI Muhammdiyah Patikraja Banyumas konsisten menerapkan budaya bersedekah sampah sejak dini yang diwujudkan dalam bentuk membawa sampah plastik yang telah dikumpulkan selama seminggu di rumah masing-masing.
Ust Lukman Haris, selaku Penanggung Jawab Program Sedekah Sampah MIM Patikraja menjelaskan sampah plastik yang telah dikumpulkan tersebut kemudian disedekahkan ke madrasah setiap hari Sabtu.
Langkah tersebut, lanjut Ust Lukman, merupakan cara MIM Patikraja ikut mengambil peran dalam hal menjaga lingkungan melalui pengelolaan sampah melalui Program Sedekah Sampah.
"Program Sedekah Sampah yang dilakukan di MI Muhammadiyah Patikraja Banyumas, bukan hanya tentang bersedekah dengan sampah. Sedekah sampah juga tentang ikhtiar kami menjaga bumi," kata Ust Lukman Haris dalam keterangannya yang diterima di Semarang, Senin.
Baca juga: Tanamkan budi pekerti ke siswa dengan Si Panca
Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Patikraja Banyumas Indra Gunawan menambahkan dengan program tersebut, siswa juga dilatih untuk memilah sampah dan menjaga lingkungan. Tidak hanya siswa, tetapi seluruh warga sekolah termasuk para guru juga ikut menyukseskan Program Sedekah Sampah tersebut.
"Program Sedekah Sampah yang sudah berjalan beberapa bulan ini tidak hanya membantu mengurangi besaran jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, tetapi ada hasilnya yang bisa dimanfaatkan madrasah seperti untuk pemeliharaan, regenerasi peralatan, membeli perlengkapan kebersihan, serta peningkatan sanitasi sekolah," kata Indra.
Baca juga: Disdikbud Kendal selaraskan RKA berbasis permasalahan di rapor pendidikan
MI Muhammadiyah Patikraja, tambah Indra, juga menjadi salah satu sekolah peserta Circular School Partnership Program binaan Pusat Studi Perdagangan Dunia UGM. Circular School/ sekolah sirkular adalah sekolah yang menerapkan prinsip ekonomi sirkular dalam pengelolaannya.
Menurut Indra sampah tetaplah sebuah masalah bahkan bagi si pembuat sampah, dari mulai munculnya zat karsinogenik penyebab kanker, banyak terjadi kasus matinya hewan-hewan liar baik di lautan maupun daratan karena memakan sampah plastik, serta menurunnya kadar kesuburan tanah diakibatkan pencemaran.
"Dibutuhkan kesadaran bersama untuk menjaga lingkungan kita semua. Ayo ambil bagian. Mari berpartisipasi setiap pekannya, mari kelola sampah an organic yang dihasilkan. Go Circular! Mari daur ulang!," tutup Indra.
Baca juga: Klub Literasi, lahirkan jurnalis cilik
*Penulis: Indra Gunawan, Kepala Sekolah MI Muhammadiyah Patikraja
Mitra Program PINTAR Tanoto Foundation
Pewarta : Indra Gunawan */Nur Istibsaroh
Editor:
Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2024