Logo Header Antaranews Jateng

Guru Besar UMP jadi narasumber diskusi penentuan hari jadi RSUD Kardinah Tegal

Rabu, 24 Mei 2023 16:15 WIB
Image Print
Kegiatan diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) yang ditujukan untuk menentukan hari jadi RSUD Kardinah di Ruang Pertemuan PPM Lantai 2 RSUD Kardinah, Kabupaten Tegal, Sabtu (20/5/2023). ANTARA/HO-UMP
Selama ini, kami tidak mengetahui secara persis kapan RSUD Kardinah Kabupaten Tegal didirikan
Purwokerto (ANTARA) - Guru Besar Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum. menjadi narasumber diskusi kelompok terarah (focus group discussion/FGD) yang ditujukan untuk menentukan hari jadi RSUD Kardinah, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.

Diskusi yang digelar RSUD Kardinah Tegal di Ruang Pertemuan PPM Lantai 2 RSUD Kardinah, Sabtu (20/5), juga menghadirkan narasumber lain yang terdiri atas Wjanarto selaku sejarawan Brebes dan alumni Pendidikan Sejarah FKIP UMP, Dr. Maufur, M.Pd. selaku akademisi, Atmo Tan Sidik selaku budayawan, serta Yono Daryono selaku penulis buku R.A. Kardinah.

Diskusi yang diikuti peserta dari kalangan akademisi, budayawan, sastrawan, tokoh agama dan literasi, media, pejabat struktural RSUD Kardinah, Kepala Arpusda Kabupaten Tegal, Kadindik Kabupaten Tegal, Prokompim Setda Kabupaten Tegal termasuk Bagian Hukum Setda Kabupaten Tegal itu dipandu Direktur RSUD Kardinah Tegal drg. Agus Dwi Sulistyantono, M.M. selaku moderator.

Ketua panitia diskusi, Zainal Abidin, S.K.M., M.M. mengatakan tujuan penyelenggaraan FGD selain untuk memperingati hasil perjuangan pendiri RSUD Kardinah dan refleksi sejarah RSUD Kardinah Tegal, juga ingin mengetahui tanggal, bulan, dan tahun berdirinya RSUD Kardinah Tegal. 

"Selama ini, kami tidak mengetahui secara persis kapan RSUD Kardinah Kabupaten Tegal didirikan. Kami hanya tahu tahun berdirinya RSUD Kardinah, yang diawali sebagai balai pengobatan," jelasnya. 

Oleh karena itu, kata dia, melalui FGD tersebut diharapkan dapat menemukan tanggal, bulan, dan tahun berdirinya RSUD Kardinah dengan mengundang pakar, akademisi, budayawan, dan sastrawan. 

Baca juga: Tim dosen Fikes UMP bawa misi pengabdian kepada masyarakat di Filipina

Sementara itu, Direktur RSUD Kardinah Tegal drg. Agus Dwi Sulistyantono, M.M. mengatakan bahwa RSUD Kardinah Tegal selama ini tidak memilki momentum bersama terkait hari jadi.

Oleh sebab itu, kata dia, perlu pertemuan ilmiah dengan mengundang ahli bahasa, sejarawan, dan budayawan dalam merumuskan hal tersebut sebagai masukan yang sangat penting ke depannya. 

Dalam pemaparannya, Guru Besar Pendidikan Sejarah UMP Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum. mengatakan kegiatan FGD yang digelar RSUD Kardinah Tegal sebagai langkah awal pencarian sumber data yang valid dan kredibel, sehingga masih membutuhkan lanjutan untuk pertemuan ilmiah berikutnya. 

"Ini masih membutuhkan pertemuan ilmiah lanjutan, termasuk penelitian. Hal tersebut bertujuan agar hasil penelusuran data yang terkait dengan RSUD Kardinah Tegal, bisa dianalisis sesuai kajian ilmiah, tentunya membutuhkan waktu dan tim khusus untuk mengkajinya," jelasnya.  

Sementara itu, Kepala Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP UMP Sumiyatun Septianingsih, M.Pd. mengatakan sumbangsih Universitas Muhammadiyah Purwokerto terhadap perubahan kebijakan publik, khususnya terkait sejarah dan budaya cukup besar.

"Perubahan sejarah Hari Jadi Kabupaten Banyumas dan Banjarnegara adalah dua di antaranya, melalui penelitian yang dilakukan oleh Guru Besar UMP Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum. dan tim. Dari situ terbitlah dua buku berjudul Hari Jadi Kabupaten Banyumas 22 Februari dan Hari Jadi Kabupaten Banjarnegara," jelasnya. (sep/tgr)

Baca juga: Prodi Magister PIPS UMP gelar Seminar Kebangkitan Nasional 2023
Baca juga: Prodi Pendidikan Sejarah UMP gelar KKL di tiga kota sekaligus


Pewarta :
Editor: Sumarwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024