Logo Header Antaranews Jateng

Truk trailer tersangkut di perlintasan Madukoro sudah beberapa kali

Rabu, 19 Juli 2023 18:35 WIB
Image Print
Kereta api melintas di jembatan rel Kanal Banjir Barat Semarang tang diperbaiki usai kecelakaan KA Brantas, Rabu (19/7/2023). ANTARA/ I.C.Senjaya
Semarang (ANTARA) - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Mohamad Risal Wasal menyebut truk trailer yang tersangkut di persimpangan sebidang Jalan Madukoro, Kota Semarang, lokasi kecelakaan KA Brantas, sudah tiga kali terjadi.

"Informasi ini sebenarnya sudah yang ketiga terjadi," kata Risal saat mengecek kondisi jembatan rel di Kanal Banjir Barat Semarang, Rabu.

Oleh karena itu, ia akan meminta pemerintah daerah setempat memasang rambu larangan bagi kendaraan berat melintas di titik tersebut.

"Artinya ini bukan jalur mereka, apalagi kalau pakai 'lowdeck' ya mungkin tersangkut," tambahnya.

Saat ini, lanjut dia, proses.perbaikan jembatan dan rel akibat kecelakaan yang melibatkan KA Brantas dan truk masih terus dilakukan.

Baca juga: Kereta alami kecelakaan di Semarang

Baca juga: Kronologis KA Brantas hantam truk di perlintasan Madukoro Semarang


Menurut dia, penguatan dilakukan agar kereta bisa tetap berjalan. "Tidak terlalu banyak yang rusak, cuma ganti bantalan," ucapnya.

Selain itu, kata dia, perkuatan sementara struktur jembatan juga dilakukan agar kereta bisa melintas.

"Penguatan sementara karena saat ini kecepatan kereta melintas masih 20 km per jam," tuturnya.

Sebelumnya, Kereta Api Brantas tujuan Jakarta-Blitar menabrak sebuah truk di perlintasan sebidang Jalan Madukoro, Semarang Barat, Selasa (18/7) malam.

KA menabrak bagian kepala truk trailer yang melintas dari arah utara ke selaran. Sempat terjadi ledakan saat lokomotif kereta menabrak kepala truk.

Bagian kepala dan ekor gandengan truk terjepit di mulut jembatan rel jembatan Kanal Banjir Barat Semarang itu.

Baca juga: Petugas evakuasi lokomotif dan truk terlibat kecelakaan di Semarang

Baca juga: Kereta tabrakan di Semarang, sembilan KA terdampak


Pewarta :
Editor: Edhy Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024