Pemkab Demak dan BBWS tangani tanggul jebol yang akibatkan banjir
Demak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Demak, Jawa Tengah, mengerahkan jajarannya untuk ikut membantu penanganan sementara tanggul Sungai Cabean yang jebol yang hendak ditangani Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana, menyusul surutnya debit air sungai.
"Selain menerjunkan tenaga, kami juga menyiapkan sandbag atau karung berisi pasir dengan menerjunkan tim dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (DPUPR) agar tanggul Sungai Caben yang jebol segera tertangani," kata Bupati Demak Eisti'anah di sela-sela meninjau tanggul Sungai Cabean yang jebol di Desa Tlogoweru, Kecamatan Guntur, Demak bersama Komandan Kodim 0716/Demak Letkol Kav Maryoto dan Kapolres Demak AKBP Arif Cahaya Nugraha di Demak, Selasa.
Bahkan, kata dia, dari BBWS juga sudah menerjunkan alat berat untuk penanganan tanggul jebol.
Dampak jebolnya tanggul Sungai Cabean, mengakibatkan banjir di Desa Guntur, Tlogoweru, dan Bogosari. Bahkan, dampaknya tidak hanya di persawahan tetapi juga pemukiman ikut terdampak.
Selain mengecek kondisi tanggul jebol di Sungai Cabean, pihaknya juga mengecek tanggul jebol di Sungai Tuntang yang memutus Jalur Semarang-Grobogan.
"Dampak sementara di areal persawahan, tetapi jika tidak tertangani juga berdampak ke daerah Kebonagung," ujarnya.
Ia juga memonitor kondisi debit air di Sungai Wulan meskipun sudah ada pembukaan pintu menuju Sungai Juwana menuju Pati, tetapi karena debit airnya cukup tinggi sehingga masih limpas.
Terkait hal itu, dia juga menginstruksikan jajarannya untuk mengecek kondisi tanggul yang sebelumnya pernah jebol.
Hasilnya, kata dia, untuk saat ini masih posisi aman karena ketinggian tanggul masih berkisar 2,5-3 meter dari muka air. Demikian halnya tanggul jebol di Desa Bugel pada tahun 2024 juga masih aman.
"Tanggul jebol yang terjadi saat ini merupakan titik baru. Untuk menghindari tanggul jebol, solusinya tentu penguatan tanggul kritis, sedangkan Kabupaten Demak posisinya di hilir yang berbatasan dengan laut," ujarnya.
Kendalanya, kata dia, ketika terjadi banjir yang bersamaan dengan rob, tentunya mengakibatkan air tidak bisa mengalir ke laut sehingga terjadi penumpukan di Demak.
Ia juga menginstruksikan semua jajaran untuk siaga, termasuk semua organisasi perangkat daerah (OPD) dan desa untuk tetap siaga.
"Kami juga menyiapkan tempat pengungsian, termasuk dapur umumnya. Yang sudah disiapkan di Tlgoweru memanfaatkan gedung sekolah. Jika ada pengungsinya pemkab siap mendistribusikan kebutuhan logistiknya," ujarnya.
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025