"FHCI merupakan kesepakatan sinergi pusat pendidikan BUMN dalam mendukung penyediaan sumber daya manusia bagi seluruh BUMN di Indonesia," ujarnya saat membuka FHCI di PT PLN Udiklat di Semarang, Rabu.

Forum tersebut bertujuan sebagai sarana komunikasi
antar-direktur SDM dan sebagai wadah Kementerian BUMN dalam membahas pemikiran strategis human capital BUMN, road map, dan implementasinya, katanya.

Selain itu, standarisasi aspek manajemen human capital juga menjadi perhatian utama dari forum ini.

Menurutnya, FHCI merupakan bentuk dari peran aktif dan partisipasi BUMN dalam mendukung penyiapan dan pengembangan kepemimpinan di masing-masing BUMN.

"Melalui sinergi pusat pendidikan BUMN ini, para SDM di setiap BUMN bisa saling tukar pengalaman dan kurikulum. Selain itu bisa saling menukar peserta terutama dari BUMN yang belum memiliki sarana dan akses pengembangan kepemimpinan yang memadai ke BUMN yang lebih maju," jelasnya.

Sementara itu, Staf Ahli Bidang SDM dan Teknologi Informasi Kementerian BUMN Pandu Jayanto berharap agar setiap pekerja BUMN bisa merasakan rotasi di setiap sektor BUMN.

"Jangan mulainya di satu BUMN tertentu, lantas selesainya juga masih di BUMN tersebut. Untuk meningkatkan kemampuan, SDM tersebut diharapkan bisa masuk dan merasakan bekerja di BUMN yang berbeda," ujarnya.

Pihaknya berharap perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam BUMN bisa membuktikan program tersebut untuk mengembangkan SDM yang sudah ada.

Senada, Ketua penyelenggara FHCI tahun 2014 Muhammad Lutfi Handayani mengatakan program yang dikerjakan dalam FHCI tersebut sejalan dengan program pemerintah saat ini maupun ke depan.

"Seperti yang kita tahu, Presiden terpilih Jokowi memiliki tiga prinsip trisakti yaitu kepribadian dalam politik, ekonomi, dan kebudayaan. Untuk bisa merealisasikan ini salah satu upaya yang harus dilakukan yaitu mengembangkan kualitas SDM," ujarnya.

Menurutnya, hasil dari setiap pelaksanaan FHCI bisa dijadikan rekomendasi oleh pemerintahan yang sedang berjalan dengan tujuan meningkatkan kualitas BUMN.

"Apalagi dalam waktu dekat ini kami akan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN, dalam hal ini BUMN akan menjadi pegangan pemerintahan baru terutama untuk percepatan pembangunan dalam negeri. Oleh karena itu harus didukung dengan peningkatan kualitas SDM lokal," ujarnya.