Cilacap, ANTARA JATENG - PT Pertamina Lubricants melanjutkan pembinaan terhadap peserta "Enduro Student Program" yang dianggap sukses membuka bisnis bengkel di wilayah Cilacap, kata Operation Head Lube Oil Blending Plant Production Unit Cilacap PT Pertamina Lubricants Fathun Najib.

"Saat ini, mereka telah menunjukkan prestasi yang membanggakan dan berhasil menjalankan bisnis atau usaha bengkel Enduro selama empat bulan. Proses yang ditempuh oleh peserta membuat kami bangga, terutama melihat ketekunan peserta mengasah mental, karakter, dan keterampilan untuk mengembangkan bengkel yang dirintis," katanya di Cilacap, Jawa Tengah, Senin.

Oleh karena itu, pihaknya melanjutkan pembinaan terhadap peserta ESP untuk mendukung pertumbuhan bisnis peserta.

Terkait dengan hal itu, kata dia, perusahaan memberikan modal kerja serta pendampingan dalam pengelolaannya.

Dia menjelaskan peserta tidak hanya dibimbing lebih lanjut dalam mengatur dan mencatat keuangan oleh "Centre of Entrepreneurship, Change, and Third Sector (CECT)" Universitas Trisakti.

"Peserta terdiri dari tujuh pengusaha muda dan masing-masing telah membuka bengkel pada Desember 2016. Mereka adalah Dwi Wahyuni Agustin, Ade Izatul Kholiq, Muhammad Ajhuri, Saepul Sidik, Jayusman Widodo, dan Khoerur Rijal," katanya.

Dalam praktik wirausaha, kata dia, para pengusaha muda itu berupaya menjalankannya dengan nilai-nilai 6C, "value" yang ditanamkan di PT Pertamina Lubricants, yakni "Clean, Competitive, Confidence, Customer Focus, Commercial, and Capable".

Ia mengatakan para peserta ESP menerjemahkan 6C sebagai menjalankan bisnis yang bebas dari kecurangan (clean), memiliki kompetensi dan daya saing (competitive), percaya akan kemampuan diri (confidence), fokus pada pelayanan dan kepuasan pelanggan (customer focus), mengedepankan nilai tambah bagi bisnis (commercial), dan memberikan dampak bagi lingkungan dan masyarakat (capable).

Menurut dia, nilai-nilai tersebut menjadi pendorong untuk meraih cita-cita tim ESP.

Pembinaan Enduro Student Program terus berlanjut untuk mendorong cita-cita mereka dalam mewujudkan wirausaha yang mandiri dan memberikan dampak baik terhadap perekonomian Cilacap.

"Harapan kami, semoga para peserta memiliki semangat yang terus meningkat sehingga kita bersama-sama bisa tumbuh, sukses, dan menjadi satu keluarga besar Pertamina Lubricants," katanya.

Pemateri dari CECT, Rio Zakarias Widyandaru, mengatakan dalam "business coaching" tersebut, peserta mempelajari mengenai hal-hal yang berhubungan dengan transaksi atau "cash flow" rutin yang dihadapi oleh bengkel dan dibimbing untuk mencatatnya.

Melalui panduan akuntansi sederhana, kata dia, para peserta akan dapat mengaplikasikannya pada bengkel mereka.

"Para peserta sangat antusias dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Pelatihan ini akan membantu mereka menganalisis dan memutuskan apa saja yang harus dilakukan untuk mengembangkan bisnis berdasarkan laporan keuangan," katanya.

Salah seorang peserta ESP, Jayusman Widodo, mengaku semakin semangat bekerja setelah menjadi wirausaha.

"Saya jadi makin semangat bekerja, disiplin waktu, menghargai uang, dan pikiran saya terus bekerja bagaimana agar usaha ini lancar," kata dia yang merintis usaha bengkel Djaya Motor.

Satu-satunya perempuan yang menjadi peserta ESP, Dwi Wahyuni Agustin, mengatakan proses menjadi wirausaha membuatnya menjadi lebih percaya diri.

"Pada awalnya, saya tidak percaya dengan kemampuan saya, misalnya kesulitan berkomunikasi dengan pelanggan dan tidak berani mengatasi pekerjaan yang rumit. Dukungan dari mentor, membuat saya jadi percaya diri," katanya.