Batang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyatakan selama Februari 2020 tercatat 57 orang positif terkena demam berdarah dengue.

"Sebenarnya laporan dari rumah sakit atau puskesmas cukup banyak. Akan tetapi, setelah kami cek melalui aplikasi DBD hanya ada 57 orang yang positif terserang penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti," kata Kepala Dinkes Kabupaten Batang Muchlasin di Batang, Rabu.

Menurut dia, meski jumlah penderita DBD sudah mencapai puluhan orang, namun hingga kini belum ada laporan korban meninggal dunia akibat penyakit itu.

"Alhamdulillah, sebanyak 57 orang yang menderita DBD dapat tertangani dengan baik dan kembali sembuh," katanya.

Ia yang didampingi Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Farikhun Asror menyebutkan beberapa wilayah kecamatan rawan endemik DBD antara lain Batang, Tulis, Kandeman, Subah, Banyuputih, Gringsing, Tersono, Limpung dan Bandar.

"Akan tetapi, jumlah kasus DBD tertinggi ada di Batang kemudian disusul Kandeman, Tulis, Subah, dan Gringsing," katanya.

Baca juga: 52 kasus DBD di Cilacap, satu orang meninggal

Ia mengatakan untuk mencegah penyebaran DBD, Dinkes akan melakukan pengasapan di wilayah endemis dan berharap pada masyarakat tertib melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan membersihkan tempat penampungan air yang bisa menjadi sarang nyamuk, menutup penampungan air, dan mengubur tempat yang bisa dijadikan sarang nyamuk.

"Sebenarnya, kegiatan pengasapan (fogging) bukanlah cara yang tepat untuk memberantas nyamuk, yang paling efektif adalah tertib melakukan PSN," katanya.

Menurut dia, sebagian orang hanya mengandalkan kegiatan pengasapan yang dilakukan pemerintah atau puskesmas lokal padahal cara itu hanya bisa membasmi nyamuk dewasa, namun tidak ampuh untuk membasmi telur-telur dan jentik-jentik nyamuk yang berada di genangan air.

"Oleh karena, untuk mencegah DBD adalah dengan cara melakukan PSN dan pengasapan agar hasilnya lebih optimal," katanya.

Baca juga: Dinkes: Merebaknya DBD di Temanggung siklus lima tahunan
Baca juga: Demam berdarah sering bikin repot, Pemkab Banyumas siaga DBD