Dokter paru: Tetap gunakan masker di rumah
Selasa, 8 September 2020 16:14 WIB
Ketua Umum PDPI Dr dr Agus Dwi Susanto. ANTARA/Istimewa
Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) mengimbau seluruh masyarakat agar tetap menggunakan masker meskipun saat berada di dalam rumah guna menekan atau meminimalisir kemungkinan transmisi COVID-19 pada anggota keluarga yang lain.
"Sebaiknya itu yang memang paling ideal dilakukan, terutama saat kita baru saja dari luar," kata Ketua Umum PDPI Dr dr Agus Dwi Susanto saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Dr Agus bahwa mengatakan hal tersebut perlu menjadi perhatian serius sebab rantai penularan virus bisa bergeser dari populasi terbesar masuk ke lingkungan keluarga.
Menurut dia, imbauan menggunakan masker di dalam rumah tersebut terutama apabila ada salah seorang anggota keluarga yang beraktivitas ke luar rumah.
Sebab, katanya, dikhawatirkan saat berada di luar rumah, orang tersebut tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik sehingga berpotensi terpapar dan membawa virus ke rumah saat kembali.
"Bisa jadi kita tidak sadar telah terpapar, namun tanpa gejala. Ketika kembali ke rumah, maka terjadi transmisi virus ke anggota keluarga yang lain," ujar Dr Agus.
Terlebih lagi, katanya, apabila di dalam rumah tersebut ada anggota keluarga termasuk kategori risiko tinggi, yaitu bayi, anak-anak, orang lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit penyerta.
Oleh karena itu, Dr Agus mrngingatkan bagi setiap individu yang beraktivitas ke luar rumah harus selalu menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan maksimal.
Selain itu, kata dia, orang yang baru saja beraktivitas di luar rumah harus mandi terlebih dahulu sebelum bertemu atau berkumpul dengan anggota keluarga yang lain.
"Pakaiannya langsung dicuci, sepatu atau peralatan pribadi disemprot antispetik," katanya.
Kemudian, menurut dia, cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah klaster COVID-19 di lingkungan keluarga ialah rajin membersihkan atau mengatur sirkulasi udara, membiarkan cahaya matahari pagi masuk ke rumah. Bahkan, jika memungkinkan di dalam rumah disarankan agar menyediakan pemurni udara.
"Sebaiknya itu yang memang paling ideal dilakukan, terutama saat kita baru saja dari luar," kata Ketua Umum PDPI Dr dr Agus Dwi Susanto saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Dr Agus bahwa mengatakan hal tersebut perlu menjadi perhatian serius sebab rantai penularan virus bisa bergeser dari populasi terbesar masuk ke lingkungan keluarga.
Menurut dia, imbauan menggunakan masker di dalam rumah tersebut terutama apabila ada salah seorang anggota keluarga yang beraktivitas ke luar rumah.
Sebab, katanya, dikhawatirkan saat berada di luar rumah, orang tersebut tidak menerapkan protokol kesehatan dengan baik sehingga berpotensi terpapar dan membawa virus ke rumah saat kembali.
"Bisa jadi kita tidak sadar telah terpapar, namun tanpa gejala. Ketika kembali ke rumah, maka terjadi transmisi virus ke anggota keluarga yang lain," ujar Dr Agus.
Terlebih lagi, katanya, apabila di dalam rumah tersebut ada anggota keluarga termasuk kategori risiko tinggi, yaitu bayi, anak-anak, orang lanjut usia dan orang yang memiliki penyakit penyerta.
Oleh karena itu, Dr Agus mrngingatkan bagi setiap individu yang beraktivitas ke luar rumah harus selalu menjalankan protokol kesehatan dengan baik dan maksimal.
Selain itu, kata dia, orang yang baru saja beraktivitas di luar rumah harus mandi terlebih dahulu sebelum bertemu atau berkumpul dengan anggota keluarga yang lain.
"Pakaiannya langsung dicuci, sepatu atau peralatan pribadi disemprot antispetik," katanya.
Kemudian, menurut dia, cara lain yang dapat dilakukan untuk mencegah klaster COVID-19 di lingkungan keluarga ialah rajin membersihkan atau mengatur sirkulasi udara, membiarkan cahaya matahari pagi masuk ke rumah. Bahkan, jika memungkinkan di dalam rumah disarankan agar menyediakan pemurni udara.
Pewarta : Muhammad Zulfikar
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Pertiwi Kilang Cilacap ingatkan pentingnya keluarga visioner dukung produktivitas perusahaan
04 November 2024 9:39 WIB
Hari Raya Galungan dan Kuningan, Menag sapa umat Hindu Indonesia di Jepang
30 September 2024 13:12 WIB