Semarang (ANTARA) - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan saat ini BPJS Kesehatan tengah fokus pada pelaksanaan Program JKN dengan menerapkan 4 program percepatan atau Quick Wins.

Ali Ghufron menyebutkan 4 Quick Wins tersebut yang pertama meningkatkan kualitas layanan di customer journey dengan fokus mengurangi antrean melalui inovasi sistem manajemen informasi online dan inovasi face recognition dengan teknologi Al.

Kedua, lanjut Ali Ghufron, meningkatkan keterlibatan masyarakat dan stakeholder dalam mendukung agar memiliki sense of belonging melalui Program BPJS Mendengar.

"Ketiga memperluas cakupan kepesertaan dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan terakhir menjaga keberlanjutan Program JKN KIS," kata Ali Ghufron.

Hal tersebut disampaikan Ali Ghufron pada webinar dengan tema Peran BPJS Kesehatan dalam penanggulangan pandemi COVID-19 pada ajang media workshop dan anugerah lomba jurnalistik BPJS Kesehatan 2021, secara daring, Kamis.

Selain Ali Ghufron, hadir sebagai narasumber yakni Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi dan Epidemiologi UI Pandu Riono.

Ali Ghufron menyebutkan cakupan kepesertaan Program Jaminan Kesehatan hingga September 2021 tercatat 226,30 juta jiwa atau 83,40 persen dari total penduduk berdasarkan data Dukcapil semester II 2020 sebanyak 271.349.889 jiwa.

Pada awal pandemi COVID-19, katanya, terjadi penurunan pemanfaatan layanan kesehatan di FKTP, namun dari sisi pemanfaatannya menunjukkan tren kenaikan dimana ada 9,3 juta pelayanan telekonsultasi di FKTP.

"Kasus-kasus yang tidak berkunjung selama pandemi COVID-19 adalah pada kasus penyakit kronis PRB dan kronis lainnya, sedangkan kasus katastrofik tetap rutin berkunjung ke FKRTL," katanya.

Untuk total biaya pelayanan kesehatan primer sebesar Rp75,10 triliun, sedangkan biaya pelayanan kesehatan rujukan tercatat Rp374,86 triliun.

"Proporsi biaya katastrofik terus meningkat 25 persen sampai dengan 31 persen dari total biaya pelayanan kesehatan. Penyakit jantung merupakan proporsi pembiayaan katastrofik terbesar (49 persen), kanker (18 persen), stroke (13 persen), dan gagal ginjal (11 persen)," katanya.

Terkait dengan peran BPJS Kesehatan dalam penanganan pandemi COVID-19, Ali Ghufron menyebutkan antara lain penugasan khusus verifikasi administrasi klaim COVID-19 di rumah sakit, pengembangan aplikasi P-Care vaksinasi untuk registrasi Faskes pemberi layanan vaksinasi dan pencatatan pelayanan vaksinasi di Faskes.

Peran lainnya yakni penjaminan pelayanan kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) COVID-19 bagi peserta JKN dan inovasi pelayanan kesehatan bagi peserta JKN pada masa pandemi COVID-19.

Dalam kesempatan tersebut Ali Ghufron juga menjelaskan mengenai strategi penyelenggaran JKN pada masa pandemi COVID-19 salah satunya penyediaan kanal layanan tanpa tatap muka dan digantikan dengan berbasis teknologi.