Cilacap (ANTARA) - Direktur PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Yulian Dekri menegaskan dukungan penuh PT KPI terhadap program transisi energi fosil menuju energi terbarukan. 

Saat menjadi pembicara dalam program KPI Goes to Campus yang diselenggarakan secara virtual oleh PT KPI Unit Cilacap, Senin (1/11), Yulian mengatakan ada tiga tantangan penting dalam proses transisi energi, yakni bauran energi dan kendaraan elektrik, fluktuasi harga minyak, serta impor petrokimia. 

"Terkait hal ini, ada pergeseran energi fosil ke energi terbarukan, sehingga diperkirakan konsumsi BBM berbasis fuel akan turun 7,5 juta barrel dan menurunkan GRK (Gas Rumah Kaca) 29 persen pada 2030," katanya.

Sedangkan fluktuasi harga minyak, kata dia, ada tantangan berkurangnya cadangan minyak dunia dan kondisi geopolitik yang menyebabkan selisih harga crude (minyak mentah) dan produk semakin menipis. 

"Kondisi ini ditambah realita bahwa Indonesia masih menjadi net importir untuk berbagai produk petrokimia," katanya.   

Oleh karena itu, kata dia, PT KPI memastikan kesiapan menjalankan program pemerintah seperti produksi biofuel dari turunan kelapa sawit melalui produksi B30, uji coba BioAvtur, dan rencana pembangunan Green Refinery. 

"Di antaranya melalui eksplorasi sumber energi ramah lingkungan seperti minyak jelantah dan microalgae yang saat ini dalam proses kajian," katanya menambahkan.

Baca juga: Puluhan karya jurnalis Banyumas Raya siap beradu di AJP 2021

Yulian mengatakan pihaknya juga melakukan inisiatif hilirisasi petrokimia melalui konversi produk bernilai jual rendah menjadi produk dengan harga jual tinggi, sehingga hal itu diharapkan mampu meningkatkan profitabilitas kilang sekaligus mengganti impor dan memperbaiki CAD (Current Account Defisit).

Sementara itu, General Manager Refinery Unit (RU) IV Cilacap-PT KPI Eko Sunarno mengatakan sebagai implementasi salah satu tata nilai Adaptif, kilang Cilacap menjadi bagian penting dalam program Green Refinery. 

"Yang belum lama ini berhasil dilakukan adalah produksi BioAvtur di unit Cilacap sebanyak 20 kiloliter dengan komposisi nabati 2,4 persen. Produk ini kemudian sukses uji terbang pada pesawat CN 235 FTB Jakarta-Bandung, 6 Oktober 2021 lalu," katanya.  

Selain penyampaian materi yang berkaitan dengan peta jalan energi terbarukan, acara tersebut juga diisi dengan paparan tentang perekrutan PT KPI yang disampaikan oleh Unit Manager Human Capital RU IV Cilacap-PT KPI Yudhistira Tri Prakoso serta motivasi Personal Branding oleh seorang wirausaha dan pakar branding asal Cilacap, Romi Angger Hidayat.

Para peserta sebagian besar merupakan mahasiswa dari Politeknik Negeri Cilacap (PNC), Universitas NU Al Ghazali (Unugha) Cilacap, Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Universitas Al Irsyad Cilacap (Unaic), dan beberapa kampus di wilayah Jawa Tengah.

Baca juga: Pesepeda Kilang Pertamina Internasional Cilacap tampil di Kejurnas ISSI 2021
Baca juga: Inilah kontribusi Pertamina Cilacap dalam Proklim 2021