Gibran minta guru tak bermasker di SDN 113 Solo tes usap
Selasa, 9 November 2021 14:30 WIB
Mobil dinas Gibran Rakabuming Raka terpakir di halaman SDN Nusukan Barat 113 Solo, Selasa (9/11/2021). ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka meminta guru yang tidak bermasker saat kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di SDN Nusukan Barat 113, Banjarsari, Solo untuk menjalani tes usap (swab test) di tempat, Selasa.
"Kebetulan tadi saya lewat sana. Ben tadi di-swab dulu, semoga hasilnya negatif," katanya.
Sikap tegas tersebut juga diperlihatkan dengan memarkir mobil dinas di halaman sekolah sebagai bentuk teguran terhadap guru yang tidak disiplin mengenakan masker.
Baca juga: Bupati ingatkan warga tetap disiplin pakai masker
"Tadi saya mengetahui gurunya tidak memakai masker," katanya.
Terkait hal itu, ia menyayangkan sikap guru tersebut. Selain membahayakan siswa maupun rekan guru yang lain mengingat COVID-19 belum hilang hingga saat ini, sikap tidak mengenakan masker tersebut juga menjadi contoh buruk bagi siswa.
"Ini untuk perbaikan kita, yang penting sesuai SOP. Yang penting itu gurunya, kalau guru pakai masker muridnya juga pakai. Kalau gurunya nggak ngasih contoh, ya muridnya juga sak-sake," katanya.
Sementara itu, saat ditemui di sekolah, Kepala SDN Nusukan Barat 113 Sri Suramtini enggan memberikan banyak keterangan. Ia hanya menjelaskan secara singkat bahwa tidak mengetahui saat Gibran datang ke sekolah tersebut.
"Tadi saya pas rapat, hasilnya (tes usap) negatif semua," katanya.
Baca juga: Masker dan vaksinasi jadi gaya hidup sehat baru
"Kebetulan tadi saya lewat sana. Ben tadi di-swab dulu, semoga hasilnya negatif," katanya.
Sikap tegas tersebut juga diperlihatkan dengan memarkir mobil dinas di halaman sekolah sebagai bentuk teguran terhadap guru yang tidak disiplin mengenakan masker.
Baca juga: Bupati ingatkan warga tetap disiplin pakai masker
"Tadi saya mengetahui gurunya tidak memakai masker," katanya.
Terkait hal itu, ia menyayangkan sikap guru tersebut. Selain membahayakan siswa maupun rekan guru yang lain mengingat COVID-19 belum hilang hingga saat ini, sikap tidak mengenakan masker tersebut juga menjadi contoh buruk bagi siswa.
"Ini untuk perbaikan kita, yang penting sesuai SOP. Yang penting itu gurunya, kalau guru pakai masker muridnya juga pakai. Kalau gurunya nggak ngasih contoh, ya muridnya juga sak-sake," katanya.
Sementara itu, saat ditemui di sekolah, Kepala SDN Nusukan Barat 113 Sri Suramtini enggan memberikan banyak keterangan. Ia hanya menjelaskan secara singkat bahwa tidak mengetahui saat Gibran datang ke sekolah tersebut.
"Tadi saya pas rapat, hasilnya (tes usap) negatif semua," katanya.
Baca juga: Masker dan vaksinasi jadi gaya hidup sehat baru
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Aisyiah Kendal titipkan nasib guru PAUD dan TK ke Dyah Kartika-Benny Karnadi
02 October 2024 20:10 WIB