Kudus (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, siap memfasilitasi keinginan SMP Negeri 2 Kudus untuk mendaftarkan hak cipta seni tari bordir hasil kreasi guru seni sekolah setempat.
"Tentunya kami menyambut positif munculnya khazanah khas Kota Kudus karena selama ini tari yang dikenal merupakan tari kretek," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kudus Mutrikah di Kudus, Jumat.
Melalui tarian tersebut, kata dia, potensi daerah bisa ikut dipromosikan ke berbagai daerah.
Munculnya tari kreasi baru tersebut, menurut dia, justru mendorong masing-masing desa yang memiliki potensi lokal dan khas bisa dibuatkan tari kreasinya sehingga setiap acara bisa ditampilkan sekaligus untuk media promosi potensi desa wisata di Kudus.
Ia mencontohkan Desa Wisata Loram memiliki tradisi ampyang maulid. Hal ini bisa dibuatkan tariannya sehingga masyarakat desanya bisa dilatih. Demikian halnya di Desa Padurenan yang memiliki potensi bordir dan konveksi juga bisa dibuatkan kreasi tarinya.
Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Kudus Sujarwo mengakui tari bordir memang baru diciptakan oleh guru seni Etik Dwi Apriliyani untuk menyambut hari ulang tahun SMPN 2 Kudus sekaligus peresmian masjid.
"Dalam perkembangannya akan kami pantau terlebih dahulu apakah memang ada perkembangan atau tidak. Jika memang berkembang, tentunya akan dilanjutkan," ujarnya.
Jika mendapatkan respons yang positif banyak pihak, lanjut dia, tari bordir tersebut juga bisa didaftarkan hak ciptanya.
Etik Dwi Apriliyani mengakui ide membuat tari bordir karena selama ini yang muncul hanya tari kretek, sedangkan potensi yang ada di Kudus cukup banyak.
"Mudah-mudahan adanya tari bordir bisa menambah wawasan masyarakat terkait dengan potensi di Kudus," ujarnya. ***2***
Disbudpar Kudus siap fasilitasi pendaftaran hak cipta tari bordir
Jumat, 27 Mei 2022 20:17 WIB
Sejumlah siswa SMP Negeri 2 Kudus, Jawa Tengah, memperagakan tari kretek. ANTARA/Akhmad Nazaruddin Lathif
Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Heru Suyitno
Copyright © ANTARA 2024