Kabupaten Boyolali masuk tujuh besar nasional tingkat kegemaran membaca
Selasa, 21 Maret 2023 9:22 WIB
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Boyolali, Abdul Rahman, di Boyolali. ANTARA/Bambang Dwi Marwoto.
Boyolali (ANTARA) - Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kabupaten Boyolali, Abdul Rahman, mengatakan, Kabupaten Boyolali di Provinsi Jawa Tengah, berhasil masuk 10 besar tingkat kegemaran membaca (TGM) tingkat nasional.
Boyolali untuk tingkat kabupaten kota menempati urutan ketujuh dari 10 besar tingkat nasional, kata Abdul Rahman, usai acara Peluncuran dan Bedah Buku Konten Lokal 'Boyolali Kaya Cerita 2023', di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa.
Kabupaten dan kota urutan 10 besar tingkat kegemaran membaca, yakni pertama Kota Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul, Kota Semarang, Bandung, Jakarta Pusat, Surabaya, Boyolali, Bantul, Karawang, dan Kota Makassar.
"Boyolali selain meraih TGM, juga Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), juga masuk urutan ketiga nasional setelah Wonosobo dan Magelang," katanya
Disarpus Boyolali pada 2023 ini, berhasil menerbitkan kembali buku muatan lokal Boyolali Kaya Cerita sebanyak 39 judul yang bertema khusus desa wisata di daerah ini. Sedangkan, Boyolali pada 2022 sudah terbit buku sebanyak 22 judul, sehingga total buku 'Boyolali Kaya Cerita' hingga saat ini sejumlah 61 judul.
"Para penulis adalah para guru di bawah binaan Disarpus Kabupaten Boyolali yang mana dalam proses penulisan itu, tetap melibatkan masyarakat," katanya.
Pihaknya berharap melalui peluncuran buku Boyolali Karya Cerita ini, agar bisa segera terekspos khasanah kekayaan budaya lokal di Boyolali melalui penulis, para guru, siswa, dan masyarakat desa.
Judul buku yang dibedah yakni berjudul 'Alas Watu Kebonan' yang menggambarkan terjadinya batu-batu dan keunikan-keunikan yang merupakan sejarah terjadinya alas watu di wilayah Kebonan Boyolali.
"Untuk menimbulkan minat baca tentunya kami perlu sosialisasikan, bahwa kami ada Perpus manfaatnya kepada masyarakat untuk fasilitasi tertentu, disamping juga kami budayakan Perpus inklusi kami. Kami perkenalkan melalui sekolah-sekolah dan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat mengapresiasi berhasilnya diterbitkan 61 buku Boyolali Kaya Cerita di Boyolali, sehingga bisa mengisi perpustakaan dengan buku-buku yang berisi tentang kearifan lokal Boyolali.
Pihaknya mengingatkan setelah buku-buku tentang kekayaan cerita lokal Boyolali ini sudah diterbitkan, maka harus segera diajarkan di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Boyolali agar kekayaan dan pengayaan pemahaman tentang nilai-nilai budaya lokal dapat diajarkan di seluruh lini sekolah.
Sehingga, kata dia, mewujudkan Boyolali Kaya Cerita menambah khasanah, wacana, pendidikan bagi anak-anak menjadi hal yang terpenting, di sisi lain kekayaan literasi bagi perpustakaan daerah akan bertambah dan diisi dengan kekayaan kekuatan lokalnya.
Boyolali untuk tingkat kabupaten kota menempati urutan ketujuh dari 10 besar tingkat nasional, kata Abdul Rahman, usai acara Peluncuran dan Bedah Buku Konten Lokal 'Boyolali Kaya Cerita 2023', di Boyolali, Jawa Tengah, Selasa.
Kabupaten dan kota urutan 10 besar tingkat kegemaran membaca, yakni pertama Kota Yogyakarta, Kabupaten Gunungkidul, Kota Semarang, Bandung, Jakarta Pusat, Surabaya, Boyolali, Bantul, Karawang, dan Kota Makassar.
"Boyolali selain meraih TGM, juga Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), juga masuk urutan ketiga nasional setelah Wonosobo dan Magelang," katanya
Disarpus Boyolali pada 2023 ini, berhasil menerbitkan kembali buku muatan lokal Boyolali Kaya Cerita sebanyak 39 judul yang bertema khusus desa wisata di daerah ini. Sedangkan, Boyolali pada 2022 sudah terbit buku sebanyak 22 judul, sehingga total buku 'Boyolali Kaya Cerita' hingga saat ini sejumlah 61 judul.
"Para penulis adalah para guru di bawah binaan Disarpus Kabupaten Boyolali yang mana dalam proses penulisan itu, tetap melibatkan masyarakat," katanya.
Pihaknya berharap melalui peluncuran buku Boyolali Karya Cerita ini, agar bisa segera terekspos khasanah kekayaan budaya lokal di Boyolali melalui penulis, para guru, siswa, dan masyarakat desa.
Judul buku yang dibedah yakni berjudul 'Alas Watu Kebonan' yang menggambarkan terjadinya batu-batu dan keunikan-keunikan yang merupakan sejarah terjadinya alas watu di wilayah Kebonan Boyolali.
"Untuk menimbulkan minat baca tentunya kami perlu sosialisasikan, bahwa kami ada Perpus manfaatnya kepada masyarakat untuk fasilitasi tertentu, disamping juga kami budayakan Perpus inklusi kami. Kami perkenalkan melalui sekolah-sekolah dan masyarakat," katanya.
Sementara itu, Bupati Boyolali M Said Hidayat mengapresiasi berhasilnya diterbitkan 61 buku Boyolali Kaya Cerita di Boyolali, sehingga bisa mengisi perpustakaan dengan buku-buku yang berisi tentang kearifan lokal Boyolali.
Pihaknya mengingatkan setelah buku-buku tentang kekayaan cerita lokal Boyolali ini sudah diterbitkan, maka harus segera diajarkan di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Boyolali agar kekayaan dan pengayaan pemahaman tentang nilai-nilai budaya lokal dapat diajarkan di seluruh lini sekolah.
Sehingga, kata dia, mewujudkan Boyolali Kaya Cerita menambah khasanah, wacana, pendidikan bagi anak-anak menjadi hal yang terpenting, di sisi lain kekayaan literasi bagi perpustakaan daerah akan bertambah dan diisi dengan kekayaan kekuatan lokalnya.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Bawaslu Boyolali : Pelanggaran netralitas perangkat desa terbanyak dilaporkan
03 December 2024 16:06 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Festival Teater Pelajar berikan ruang ekspresi dan penyaluran minat bakat siswa di bidang budaya
15 December 2024 20:24 WIB