Unsoed Purwokerto resmikan Program Studi S1 Proteksi Tanaman
Minggu, 25 Februari 2024 5:39 WIB
Koordinator Prodi S1 Proteksi Tanaman Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D memaparkan sejarah, prospek, pengembangan, dan kolaborasi Program Studi S1 Proteksi Tanaman. ANTARA/HO-Unsoed
Purwokerto (ANTARA) - Universitas Jenderal Soedirman (Unsoeda) Purwokerto pada tahun 2024 secara resmi membuka 9 program studi (prodi) baru, salah satu di antaranya Prodi S1 Proteksi Tanaman yang berada dalam naungan Fakultas Pertanian.
Koordinator Prodi S1 Proteksi Tanaman Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D.memberikan gambaran komprehensif seputar program studi baru yang menjanjikan tersebut, dari sejarah hingga kolaborasi yang telah direncanakan.
Menilik sejarahnya, kata dia, Prodi S1 Proteksi Tanaman memiliki latar belakang yang mengesankan sejak berdirinya Fakultas Pertanian pada kisaran tahun 1970-an, program studi tersebut telah ada dengan nama awal S1 Hama dan Penyakit Tumbuhan.
"Namun pada tahun 2008, prodi ini dilebur menjadi prodi S1 Agroteknologi. Kini dengan semangat baru, Prodi Proteksi Tanaman didirikan kembali sebagai respons terhadap permasalahan hama dan penyakit tanaman yang konsisten muncul," jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Loekas mengatakan fokus utama prodi tersebut adalah melindungi tanaman dari serangan hama dan patogen, memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat.
Menurut dia, prodi tersebut menawarkan kurikulum unggulan dengan mata kuliah khusus seperti Manajemen Kesehatan Tanaman dan Manajemen Organisme Pengganggu Tanaman.
"Teknologi Biopestisida dan Metabolit Sekunder yang diajarkan di prodi ini menjadi keunggulan tersendiri yang belum dimiliki oleh perguruan tinggi lain," jelasnya.
Baca juga: Unsoed Purwokerto buka Prodi S1 Teknik Mesin mulai tahun akademik 2024
Dengan persiapan yang matang, kata dia, Prodi Proteksi Tanaman Unsoed mempersiapkan mahasiswanya menjadi "dokter tanaman" yang siap menghadapi tantangan di berbagai bidang.
Ia mengatakan prospek lulusan S1 Proteksi Tanaman sangatlah luas, yakni mulai dari lembaga karantina tumbuhan hingga menjadi konsultan pertanian atau wirausaha. .
Menurut dia, kehadiran S1 Proteksi Tanaman telah dilengkapi fasilitas yang memadai, termasuk Laboratorium Proteksi Tanaman dan pengajar berkualitas yang siap mendukung proses pembelajaran mahasiswa.
"Tidak hanya itu, Prodi Proteksi Tanaman telah tergabung dalam Asosiasi Program Studi Proteksi Tanaman Indonesia (APSITA) untuk menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas dan relevansi prodi dengan industri," katanya.
Dalam kurikulumnya, kata dia, mahasiswa akan mempelajari mata kuliah dasar, mata kuliah wajib fakultas, serta mata kuliah jurusan dan prodi yang berkaitan langsung dengan pemahaman dan penanganan hama penyakit tanaman.
Sebagai upaya pengembangan dan kolaborasi, lanjut Prodi Proteksi Tanaman menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik swasta, nasional, maupun pemerintah. Dalam hal pengujian, Unsoed telah memperoleh kepercayaan dari berbagai perusahaan pestisida di Indonesia berkat kinerja yang cepat, efisien, dan penawaran harga yang kompetitif.
Ia mengatakan dengan segala upaya tersebut, Unsoed melalui Prodi Proteksi Tanaman menegaskan komitmennya untuk terus maju dan menjadi pusat pendidikan yang berkontribusi nyata dalam pengembangan pertanian dan keberlanjutan lingkungan.
"Melalui langkah-langkah ini, Unsoed semakin memantapkan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya melahirkan lulusan berkualitas tetapi juga menjadi agen perubahan dalam industri pertanian Indonesia,' kata Prof Loekas.
Baca juga: Unsoed buka Prodi S1 Biologi Terapan sebagai solusi pembangunan berkelanjutan
Baca juga: Dosen HI Unsoed diseminasikan kajiannya di Malaysia
Baca juga: Delegasi Unsoed sabet empat medali di ajang AISEEF 2024
Koordinator Prodi S1 Proteksi Tanaman Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D.memberikan gambaran komprehensif seputar program studi baru yang menjanjikan tersebut, dari sejarah hingga kolaborasi yang telah direncanakan.
Menilik sejarahnya, kata dia, Prodi S1 Proteksi Tanaman memiliki latar belakang yang mengesankan sejak berdirinya Fakultas Pertanian pada kisaran tahun 1970-an, program studi tersebut telah ada dengan nama awal S1 Hama dan Penyakit Tumbuhan.
"Namun pada tahun 2008, prodi ini dilebur menjadi prodi S1 Agroteknologi. Kini dengan semangat baru, Prodi Proteksi Tanaman didirikan kembali sebagai respons terhadap permasalahan hama dan penyakit tanaman yang konsisten muncul," jelasnya.
Lebih lanjut, Prof. Loekas mengatakan fokus utama prodi tersebut adalah melindungi tanaman dari serangan hama dan patogen, memastikan pertumbuhan tanaman yang sehat.
Menurut dia, prodi tersebut menawarkan kurikulum unggulan dengan mata kuliah khusus seperti Manajemen Kesehatan Tanaman dan Manajemen Organisme Pengganggu Tanaman.
"Teknologi Biopestisida dan Metabolit Sekunder yang diajarkan di prodi ini menjadi keunggulan tersendiri yang belum dimiliki oleh perguruan tinggi lain," jelasnya.
Baca juga: Unsoed Purwokerto buka Prodi S1 Teknik Mesin mulai tahun akademik 2024
Dengan persiapan yang matang, kata dia, Prodi Proteksi Tanaman Unsoed mempersiapkan mahasiswanya menjadi "dokter tanaman" yang siap menghadapi tantangan di berbagai bidang.
Ia mengatakan prospek lulusan S1 Proteksi Tanaman sangatlah luas, yakni mulai dari lembaga karantina tumbuhan hingga menjadi konsultan pertanian atau wirausaha. .
Menurut dia, kehadiran S1 Proteksi Tanaman telah dilengkapi fasilitas yang memadai, termasuk Laboratorium Proteksi Tanaman dan pengajar berkualitas yang siap mendukung proses pembelajaran mahasiswa.
"Tidak hanya itu, Prodi Proteksi Tanaman telah tergabung dalam Asosiasi Program Studi Proteksi Tanaman Indonesia (APSITA) untuk menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas dan relevansi prodi dengan industri," katanya.
Dalam kurikulumnya, kata dia, mahasiswa akan mempelajari mata kuliah dasar, mata kuliah wajib fakultas, serta mata kuliah jurusan dan prodi yang berkaitan langsung dengan pemahaman dan penanganan hama penyakit tanaman.
Sebagai upaya pengembangan dan kolaborasi, lanjut Prodi Proteksi Tanaman menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, baik swasta, nasional, maupun pemerintah. Dalam hal pengujian, Unsoed telah memperoleh kepercayaan dari berbagai perusahaan pestisida di Indonesia berkat kinerja yang cepat, efisien, dan penawaran harga yang kompetitif.
Ia mengatakan dengan segala upaya tersebut, Unsoed melalui Prodi Proteksi Tanaman menegaskan komitmennya untuk terus maju dan menjadi pusat pendidikan yang berkontribusi nyata dalam pengembangan pertanian dan keberlanjutan lingkungan.
"Melalui langkah-langkah ini, Unsoed semakin memantapkan dirinya sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya melahirkan lulusan berkualitas tetapi juga menjadi agen perubahan dalam industri pertanian Indonesia,' kata Prof Loekas.
Baca juga: Unsoed buka Prodi S1 Biologi Terapan sebagai solusi pembangunan berkelanjutan
Baca juga: Dosen HI Unsoed diseminasikan kajiannya di Malaysia
Baca juga: Delegasi Unsoed sabet empat medali di ajang AISEEF 2024
Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
UMP targetkan terima 6.000 mahasiswa baru program reguler pada tahun 2025
03 November 2024 14:03 WIB
Dukung agrowisata berkelanjutan, Tim Dosen Unsoed beri pelatihan produk olahan stroberi
31 October 2024 15:26 WIB
Akademisi Unsoed: Kampung Cibun siap menjadi ikon Kampung Cinta Budaya Nusantara Banyumas
29 October 2024 17:41 WIB
Terpopuler - Pendidikan
Lihat Juga
Raih predikat "Unggul", UIN Walisongo bertekad wujudkan pendidikan bermutu
14 November 2024 14:15 WIB