Semarang (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat tingkat pengangguran terbuka di provinsi ini pada Februari 2024 mencapai 4,39 persen, turun 0,85 persen di banding Februari 2023.

"Hal ini berarti, dari 100 orang angkatan kerja, ditemukan empat orang yang menganggur," kata Kepala BPS Jawa Tengah Dadang Hardiwan dalam siaran pers di Semarang, Senin.

Ia menjelaskan tingkat pengangguran terbuka merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tenaga kerja yang tidak terserap oleh pasar.

"Angka ini juga sebagai indikator kurang termanfaatkannya pasokan tenaga kerja suatu daerah," katanya.

Ia menuturkan tren pengangguran mengalami terus penurunan sejak 2022.

Ia menjelaskan jika dilihat dari tempat tinggalnya, pengangguran di wilayah perkotaan yang mencapai 5,02 persen, lebih tinggi dibanding di wilayah perdesaan.

Adapun jika dilihat dari tingkat pendidikannya, lanjut dia, tamatan SMK masih mendominasi pengangguran di Jawa Tengah.

Menurut dia, jumlah angkatan kerja di Jawa Tengah hingga Februari 2024 tercatat mencapai 21,35 juta orang.

Dari jumlah tersebut, lanjut dia, penduduk yang bekerja tercatat mencapai 20,31 juta orang.

Ia menambahkan sektor pertanian masih mendominasi lapangan pekerjaan utama penduduk bekerja di Jawa Tengah dengan jumlah mencapai 5,78 juta orang.