Semarang (ANTARA) - Sistem antrean online yang dikembangkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan telah terkoneksi dengan fasilitas kesehatan baik yang ada di tingkat pertama maupun tingkat lanjutan di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Magelang. Peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) diimbau untuk dapat menggunakan fitur antrean online untuk kenyamanan saat mengakses pelayanan kesehatan, sehingga tidak harus antre lama.

“Antrean online yang berbasis layanan digital ini bisa dinikmati peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) lewat aplikasi Mobile JKN. Aplikasi ini bisa dipakai kapan pun, dimana pun. Untuk menghindari penumpukan pasien di rumah sakit, saya imbau agar peserta JKN khususnya yang ada di wilayah kerja Kantor Cabang Magelang untuk dapat mencoba pengalaman berobat menggunakan fitur antrean online,” kata Maya Susanti selaku Kepala BPJS Kesehatan Cabang Magelang.

Maya terus menyiarkan salah satu terobosan dari BPJS Kesehatan tersebut melalui sosialisasi dan promosi melalui berbagai media seperti media cetak maupun elektronik dan media sosial. Dirinya menjelaskan saat ini penggunaan fitur antrean online akan memudahkan peserta berobat tanpa menunggu waktu lama di fasilitas kesehatan.

Antrean online, kata Maya, terbukti mengurangi penumpukan pasien di rumah sakit, karena bisa datang 30 menit sebelum nomor antreannya dipanggil. Meskipun begitu, Maya mengakui dalam implementasinya tantangan selalu ada dan salah satu kendala yang terpotret adalah faktor kebiasaan.

Dalam beberapa kunjungan lapangannya, Maya mendapat keterangan pasien mengaku lebih memilih untuk datang langsung ke rumah sakit karena sudah terbiasa demikian. Selain itu, beberapa pasien terkendala karena tidak memiliki atau tidak bisa mengoperasikan smartphone.

“Biasanya hal ini dijumpai pada peserta yang sudah berusia lanjut, namun saya juga berikan pesan bagi keluarga yang mengantar untuk bisa membantu mengakses fitur antrean online tersebut. Tujuannya adalah agar peserta JKN semakin nyaman Ketika berobat dan tidak mengantre,” kata Maya.

Maya juga menyadari tranformasi digital pelayanan kesehatan yang diusung BPJS Kesehatan ini tidak dapat lepas dari peran serta seluruh stakeholder dan pihaknya selalu mengupayakan optimalisasi peran fasilitas kesehatan untuk memberikan edukasi terhadap peserta JKN terkait sistem antrean online ini.

Ditambahkan, upaya lain yang dilakukan BPJS Kesehatan untuk menyiarkan transformasi digital layanan kesehatan adalah dengan bekerja sama dengan fasilitas kesehatan untuk menyediakan Pojok Mobile JKN sehingga peserta dapat berkonsultasi dengan Duta Mobile JKN mulai dari cara mengunduh sampai dengan pemanfaatan fitur pada Aplikasi Mobile JKN, salah satunya adalah fitur antrean online.

Dinda,merupakan salah satu Duta Mobile JKN di sebuah klinik pratama di wilayah Kota Magelang. Ia mengaku tidak jarang jemput bola dengan mendatangi peserta yang sedang menunggu antrean sambil memberikan edukasi tentang Aplikasi Mobile JKN.

“Biasanya pasien yang sudah kita bantu untuk mengunduh aplikasi, registrasi akun dan sampai dengan pengoperasian Aplikasi Mobile JKN. selanjutnya mulai menggunakan fitur yang ada di aplikasi Mobile JKN, salah satunya antrean online,” kata Dinda.

Saat ini BPJS Kesehatan Cabang Magelang telah bekerja sama dengan dengan 19 rumah sakit dengan variasi tipe rumah sakit tipe A sampai dengan tipe D, 8 klinik utama, dan sejumlah 222 FKTP baik berupa Puskesmas, Klinik, dan Dokter Praktek Pribadi (DPP) yang tersebar di antaranya di wilayah Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Kabupaten Temanggung dan Kabupaten Wonosobo.