Solo (ANTARA) - Perguruan tinggi swasta di Kota Solo Jawa Tengah, Universitas Pignatelli Triputra (Upitra) Surakarta siap ikut memasok kebutuhan sumber daya manusia di industri yang ada di daerah tersebut.

Rektor Upitra Surakarta Ninik Yudianti pada peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Kampus Upitra di Solo Jawa Tengah Selasa mengatakan, dalam waktu empat tahun perkuliahan, tiga tahun di antaranya mahasiswa akan menjalani kuliah di kampus, sedangkan satu tahun di luar kampus.

"Kami ingin menggembleng karakter para mahasiswa, bukan hanya pandai di perkuliahan tetapi juga memiliki karakter yang baik," katanya.

Ia mengatakan, para mahasiswa bisa terjun ke enterpreneurship atau UMKM pada semester 6 atau 7.

Guna memenuhi kebutuhan industri, pada tahun depan pihaknya juga akan menambah dua program studi, yakni Pariwisata dan Bahasa Inggris.

"Kami masih punya waktu satu tahun untuk mengembangkan kerja sama dengan dunia industri. Termasuk juga fasilitas untuk membekali mahasiswa ke dunia magang," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur Triputra Group Hadi Kasim mengatakan, Solo memiliki potensi yang luar biasa untuk pengembangan perguruan tinggi.

"Oleh karena itu, kami sepakat untuk mengelola sehingga diharapkan kampus ini menjadi tempat yang baik untuk anak-anak muda menuntut ilmu," katanya.

Ia mengatakan, motivasi Triputra Group untuk mengembangkan pendidikan karena sektor tersebut masih menjadi isu penting yang harus disikapi.

"Pendidikan kita masih tertinggal, itu isu utama. Kami ingin berkontribusi bukan hanya dari sisi kompetensi, skill, tapi juga bagaimana membangun karakter mahasiswa. Ini akan dititikberatkan oleh Upitra," katanya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI Jateng Bhimo Widyo Andoko mengharapkan pengembangan kampus bukan hanya jadi simbol, tetapi juga merupakan representasi visi besar Upitra untuk memberikan pendidikan berkualitas.

"Harapannya kampus lebih maju dan jadi tempat mimpi dan aspirasi terus berkembang. Kolaborasi dan inovasi akan mengukir jejak baru," katanya.

Senada dengan itu, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa berharap upaya Upitra dapat berkontribusi dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.

"Menjadi tanggung jawab bersama dalam menyongsong bonus demografi tahun 2045. Mengubah mental masyarakat kita lebih sulit, Bung Karno bilang, saya lebih mudah melawan penjajah namun lebih sulit melawan bangsa sendiri. Ini realita, kenyataan sampai hari ini," katanya.

Karena itu, diharapkan kampus tersebut dapat melahirkan lulusan yang mumpuni dan memiliki karakter baik.