BPJS Ketenagakerjaan bidik 10 juta pekerja informal jadi peserta di tahun 2024
Kamis, 8 Agustus 2024 11:02 WIB
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan menargetkan 10 juta lebih pekerja dari sektor informal terdaftar menjadi peserta aktif pada 2024. ANTARA/HO-BPJS Ketenagakerjaan
Semarang (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJamsostek) menargetkan 10 juta lebih pekerja dari sektor informal terdaftar menjadi peserta aktif pada 2024.
Deputi Bidang Kepesertaan Program Khusus dan Keagenan BPJamsostek I Putu Wiradana menyebutkan hingga semester I/2024, total peserta aktif dari sektor informal mendekati 7,96 juta jiwa atau menuju double digit di tahun 2024.
Wira menyebutkan untuk total peserta BPJamsostek pekerja baik formal, informal, dan migran hingga semester I/2024 mencapai sekitar 39 juta jiwa.
"Peserta BPJamsostek dari sektor informal didominasi oleh petani yang tercatat mencapai 37,5 persen dari total peserta aktif di sektor ini. Diikuti pedagang warung, pedagang pasar, e-commerce, kemudian pengemudi online, dan nelayan," kata Wira.
Wira mengakui ada banyak tantangan untuk menambah jumlah peserta BPJamsostek, utamanya di sisi informal mengingat pendekatan yang digunakan berbeda untuk sektor formal dan informal.
Tantangan lainnya adalah bagaimana agar masyarakat tidak hanya sekadar mengetahui BPJamsostek, tetapi juga turut menjadi peserta dan memastikan para peserta rutin membayar iuran.
Pasalnya, kata dia, kerap ditemukan peserta tidak rutin melakukan pembayaran, akibatnya ketika terjadi risiko, peserta tidak mendapat manfaat dari BPJamsostek.
"Kami bukan hanya mencari target double digitnya, tetapi bagaimana bisa berlanjut membayar iurannya,” kata Wira.
Wira menjelaskan ada sejumlah strategi yang dapat dilakukan untuk menambah kepesertaan BPJamsostek di antaranya, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, melalui kolaborasi dengan sejumlah stakeholder.
Ia mencontohkan melalui program Sertakan dari Fita dan BPJamsostek melalui ComboFit Jamsostek, memungkinkan siapa saja memberikan perlindungan sosial bagi pekerja informal di sekitar masyarakat.
Paket ComboFit Jamsostek menawarkan akses ke Fita Premium, aplikasi kesehatan preventif, untuk mendukung gaya hidup sehat, jaminan sosial melalui BPJamsostek, serta kuota internet Telkomsel untuk kebutuhan sehari-hari.
Wira meyakini pendekatan tersebut akan meningkatkan kepesertaan Jamsostek di segmen bukan penerima upah (BPU) dan secara signifikan memperbaiki kesejahteraan peserta.
"Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi pekerja informal di seluruh Indonesia,” kata Wira.
Di kesempatan yang lain, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit Farah Diana mengatakan masih banyak sekali para pekerja dari sektor informal yang belum mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Pihaknya siap melakukan sosialisasi manfaat program, agar setiap sektor pekerja informal seperti nelayan, petani, tukang parkir, pedagang maupun profesi lainnya mengetahui arti pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.
Pihaknya bersama jajaran juga siap melayani setiap sektor pekerja informal yang akan didaftarkan sebagai peserta. Farah juga berharap agar seluruh masyarakat yang berstatus pekerja informal bisa segera mendapat perlindungan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.
Deputi Bidang Kepesertaan Program Khusus dan Keagenan BPJamsostek I Putu Wiradana menyebutkan hingga semester I/2024, total peserta aktif dari sektor informal mendekati 7,96 juta jiwa atau menuju double digit di tahun 2024.
Wira menyebutkan untuk total peserta BPJamsostek pekerja baik formal, informal, dan migran hingga semester I/2024 mencapai sekitar 39 juta jiwa.
"Peserta BPJamsostek dari sektor informal didominasi oleh petani yang tercatat mencapai 37,5 persen dari total peserta aktif di sektor ini. Diikuti pedagang warung, pedagang pasar, e-commerce, kemudian pengemudi online, dan nelayan," kata Wira.
Wira mengakui ada banyak tantangan untuk menambah jumlah peserta BPJamsostek, utamanya di sisi informal mengingat pendekatan yang digunakan berbeda untuk sektor formal dan informal.
Tantangan lainnya adalah bagaimana agar masyarakat tidak hanya sekadar mengetahui BPJamsostek, tetapi juga turut menjadi peserta dan memastikan para peserta rutin membayar iuran.
Pasalnya, kata dia, kerap ditemukan peserta tidak rutin melakukan pembayaran, akibatnya ketika terjadi risiko, peserta tidak mendapat manfaat dari BPJamsostek.
"Kami bukan hanya mencari target double digitnya, tetapi bagaimana bisa berlanjut membayar iurannya,” kata Wira.
Wira menjelaskan ada sejumlah strategi yang dapat dilakukan untuk menambah kepesertaan BPJamsostek di antaranya, dengan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memiliki perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan, melalui kolaborasi dengan sejumlah stakeholder.
Ia mencontohkan melalui program Sertakan dari Fita dan BPJamsostek melalui ComboFit Jamsostek, memungkinkan siapa saja memberikan perlindungan sosial bagi pekerja informal di sekitar masyarakat.
Paket ComboFit Jamsostek menawarkan akses ke Fita Premium, aplikasi kesehatan preventif, untuk mendukung gaya hidup sehat, jaminan sosial melalui BPJamsostek, serta kuota internet Telkomsel untuk kebutuhan sehari-hari.
Wira meyakini pendekatan tersebut akan meningkatkan kepesertaan Jamsostek di segmen bukan penerima upah (BPU) dan secara signifikan memperbaiki kesejahteraan peserta.
"Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dukungan yang lebih baik bagi pekerja informal di seluruh Indonesia,” kata Wira.
Di kesempatan yang lain, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Semarang Majapahit Farah Diana mengatakan masih banyak sekali para pekerja dari sektor informal yang belum mendapatkan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan.
Pihaknya siap melakukan sosialisasi manfaat program, agar setiap sektor pekerja informal seperti nelayan, petani, tukang parkir, pedagang maupun profesi lainnya mengetahui arti pentingnya jaminan sosial ketenagakerjaan.
Pihaknya bersama jajaran juga siap melayani setiap sektor pekerja informal yang akan didaftarkan sebagai peserta. Farah juga berharap agar seluruh masyarakat yang berstatus pekerja informal bisa segera mendapat perlindungan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.
Pewarta : Nur Istibsaroh
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan serahkan Rp42 juta ke ahli waris anggota Panwascam Demak
21 February 2025 16:45 WIB
BPJS Ketenagakerjaan imbau peserta tak pakai jasa calo urus pencairan JHT
18 February 2025 21:22 WIB
BPJAMSOSTEK sosialisasikan jaminan sosial ketenagakerjaan ke atlet di Kudus
14 February 2025 21:17 WIB
Terpopuler - Tenaga Kerja
Lihat Juga
Kemiskinan jadi fokus pidato pertama Respati Ardi sebagai Wali Kota Surakarta
21 February 2025 11:07 WIB
Kelulusan lima peserta seleksi PPPK Pemkab Kudus dibatalkan, ini alasannya
20 January 2025 18:57 WIB