Pemkab Magelang apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi

Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, melaksanakan apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di Lapangan Setda Kabupaten Magelang, Senin, yang dihadiri oleh Penjabat Bupati Magelang Sepyo Achanto beserta jajaran TNI, Polri, BPBD, relawan, dan komponen masyarakat lainnya.

Penjabat Bupati Magelang Sepyo Achanto, di Magelang, Senin, menyampaikan bahwa apel ini merupakan upaya preventif untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.

"Apel ini tidak hanya soal alat dan perlengkapan, tetapi juga tentang koordinasi dan kesiapan mental untuk menghadapi situasi darurat," katanya.

Melalui laporan BPBD Kabupaten Magelang, pada rentang waktu bulan Oktober hingga tanggal 8 Desember 2024, tercatat sebanyak 102 kejadian bencana. Cuaca ekstrem menjadi bencana yang paling dominan dengan 45 kejadian, disusul dengan tanah longsor 33 kejadian.

Kabupaten Magelang juga memiliki potensi ancaman banjir lahar dingin di sungai-sungai berhulu di Gunung Merapi, seperti Sungai Putih, Krasak, Senowo, Lamat, Pabelan, dan Trising.

Ia menyampaikan bahwa prediksi dari BMKG menunjukkan puncak musim hujan akan terjadi pada Februari 2025.

Menurut dia, apel ini juga menjadi momentum untuk memperkuat sinergi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, TNI, Polri, relawan, akademisi, pelaku usaha, dan media.

"Semua komponen harus bekerja sama untuk memastikan langkah-langkah antisipatif yang telah disiapkan dengan matang," katanya.

Dalam kesempatan itu, dia memberikan apresiasi kepada para relawan dan peserta apel atas dedikasi mereka dalam membantu masyarakat.

"Saya ucapkan terima kasih atas pengabdian tulus-ikhlas para relawan yang selalu siap siaga demi keselamatan bersama," katanya.

Ia berharap apel kesiapsiagaan ini dapat memantapkan koordinasi dan kesiapan seluruh pihak dalam menghadapi kemungkinan bencana di wilayah Kabupaten Magelang.