Semarang (ANTARA) -

BPJS Kesehatan Cabang Semarang menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ke sekolah-sekolah di Kota Semarang.

Kunjungan pertama pada tahun 2025 ini BPJS Kesehatan mendatangi MAN 2 Kota Semarang.

Pengenalan Program JKN masuk dalam Kurikurum Jaminan Sosial (Kurjamsos) program pembelajaran pada modul (Projek Penguatan Profil Pancasila (P5) tentang Gaya Hidup Berkelanjutan dengan subtema Jaminan Sosial untuk Masa Depan yang Lebih Cerah.

“Pembelajaran program jaminan sosial kesehatan pada tataran bangku sekolah selain mengenalkan program itu sendiri juga untuk menanamkan kesadaran sejak dini terhadap pentingnya Program JKN dalam kehidupan sehari-hari serta bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia,” ucap Kepala BPJS Kesehatan Cabang Semarang, Sari Quratul Ainy, Rabu (12/2).

Dikemas dalam rangkaian diskusi dan games, siswa MAN 2 Kota Semarang nampak antusias mengikuti pembelajaran Program JKN dari praktisi lapangan. Para siswa semakin memahami jika Program JKN adalah bukti nyata kehadiran negara untuk masyarakat di bidang kesehatan, terlebih Program JKN mencakup Protection, Sharing, dan Compliance.

“Siswa semakin tahu bagaimana ekosistem JKN ini bekerja, bagaimana semua orang perlu memiliki jaminan kesehatan, dan bagaimana iuran seluruh masyarakat yang sehat membantu masyarakat yang sakit. Kita hidup di sebagai warga Indonesia, sehingga nilai gotong royong juga diterapkan dalam Program JKN,” ujar Sari.

Selain itu, kepesertaan JKN akan terasa manfaatnya, apabila siswa jatuh sakit pada saat proses pembelajaran. Jaminan kesehatan yang dimiliki siswa sangat membantu pihak sekolah, agar siswa segera mendapatkan pelayanan kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) FKTP terdaftar.

“Apalagi, gaya hidup masa kini  seperti kurang bergerak serta asupan makanan yang kurang sehat sangat memberi andil. Nampak dari kasus penyakit degeneratif yang sebelumnya terjadi pada lanjut usia kini mengalami pergeseran pada anak muda. Peran sekolah sangat penting untuk menanamkan pola hidup sehat serta pentingnya kepesertaan JKN,” ucapnya.

Harapannya sebagai generasi emas penerus bangsa, seluruh siswa dapat saling berbagi informasi dan pemahaman kepada kepada keluarga dan masyarakat sekitar. Dalam jangka waktu panjang  para siswa  dapat terus menjaga keberlangsungan Program JKN agar dapat terus dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia.

Sementara itu, ditemui pada kesempatan yang sama Koordinator P5 MAN 2 Kota Semarang, Diah Ira Rahmawati sependapat jika Program JKN perlu dikenalkan lebih dini kepada siswa-siswi sekolah.

“Sebetulnya secara tidak langsung siswa siswi telah menjadi bagian yang merasakan sendiri manfaat dari Program JKN, contohnya dari proses persalinan ibu hamil dan bayi yang baru lahir sudah bisa memanfaatkan Program JKN. Apalagi dalam kehidupan sehari-hari anak-anak tidak mungkin tidak pernah jatuh sakit. Jika punya JKN tidak bisa dipungkiri tidak memerlukan biaya besar,” ucap Diah.

Menurutnya rangkaian sosialisasi Program JKN dari BPJS Kesehatan secara langsung perlu rutin dilakukan, meskipun materi Program JKN ini telah masuk pada Modul P5. Siswa akan lebih mudah memahami apabila disampaikan langsung oleh penyelenggara program.

“Apalagi saat ini ada dua instansi yakni BPJS Kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan sebagai penyelenggaraan jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan. Siswa sekarang memahami perbedaannya,” tambahnya.

Memiliki manfaat yang komprehensif, Diah berharap keberlangsungan Program JKN ini selalu ada untuk jangka waktu panjang. Ia melihat sendiri, bagaimana iuran yang telah dibayarkan untuk Program JKN ini dapat membantu berbagai masyarakat ekonomi lemah untuk dapat mengakses pelayanan kesehatan baik di FKTP maupun rumah sakit. ***