Logo Header Antaranews Jateng

Peserta Diklat Kepariwisataan Kunjungi Dieng

Selasa, 16 Agustus 2016 22:54 WIB
Image Print
Sejumlah wisatawan mengunjungi Candi Arjuna di Kompleks Candi Dieng, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (24/11). Candi Arjuna merupakan salah satu candi di dataran tinggi Dieng yang ditemukan pada sekitar 1814. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/kye/15
Wonosobo, Antara Jateng - Para peserta pendidikan dan pelatihan kepariwisataan dari 34 kabupaten/kota di Jawa Tengah mengunjungi Desa Wisata Sembungan di kawasan Dieng, Kabupaten Wonosobo.

Ketua rombongan delegasi diklat kepariwisataan, Sutomo di Wonosobo, Selasa, mengatakan kunjungan para peserta diklat ke Dieng untuk mempelajari bagaimana tata kelola kepariwisataan di desa pariwisata ini.

"Dieng dan sunrise Sikunir begitu tersohor, tidak hanya di dalam negeri, melainkan sudah sampai ke mancanegara sehingga kami merasa perlu belajar mengenai bagaimana warga desa mengelola potensi luar biasa tersebut," katanya.

Ia menuturkan selama dua hari para peserta diklat bakal berkeliling kawasan Dieng, terutama ke Sikunir dan Sembungan untuk melengkapi objek pembelajaran.

Kepala Kantor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo yang menerima langsung kunjungan para delegasi pelatihan kepariwisataan dari Badan Diklat Provinsi Jawa Tengah tersebut mengakui saat ini Dieng memang tengah menjadi perhatian Pemerintah Provinsi.

Menurut dia kawasan Dieng bersama Karimunjawa, Candi Borobudur, dan Sangiran telah ditetapkan sebagai destinasi wisata prioritas.

Ia mengatakan popularitas Sikunir dengan sunrise tidak bisa dipungkiri, hal ini menjadi salah satu alasan sehingga Pemprov Jateng memilih Dieng sebagai prioritas pengembangan kawasan wisata Jawa Tengah.

"Desa wisata Sembungan tidak hanya terkenal dengan panorama matahari terbitnya yang banyak dikatakan sebagai yang terbaik di Asia, tetapi ada pula telaga Cebong yang bisa dijelajahi dengan menggunakan perahu wisata," katanya.

Menurut dia berkembangnya Sembungan tidak dapat dilepaskan dari kerja keras warga dan kelompok sadar wisata yang sampai sekarang terus berupaya membenahi akses dan fasilitas wisata.

"Pemerintah juga turun tangan pada upaya menata desa dengan program untuk memperbaiki infrastruktur, sanitasi, ketersediaan air bersih dan pengelolaan sampah," terang Agus.

Agus mengatakan pihaknya juga mengupayakan agar kesadaran masyarakat Sembungan semakin meningkat, seiring semakin banyaknya kunjungan wisatawan ke desa mereka.

"Kami memiliki program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga, terutama dalam pengelolaan potensi pariwisata di desa mereka," katanya.

Ia mengatakan potensi-potensi pendukung wisata, seperti kuliner khas, kerajinan maupun keterampilan memandu wisatawan asing terus diberikan kepada masyarakat agar mereka mampu berperan sebagai tuan rumah yang baik bagi para pengunjung.


Pewarta :
Editor: M Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2024