Logo Header Antaranews Jateng

Pakar Bahasa Tubuh Berpendapat Gestur dan Ucapan SBY tidak Sinkron

Kamis, 2 Februari 2017 14:56 WIB
Image Print
Pernyataan Pers SBY Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pernyataan pers soal dugaan penyadapan percakapan telepon dirinya dengan Ketum MUI KH Ma'ruf Amin di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Presiden ke-6 RI terse
Jakarta, ANTARA JATENG - Pakar bahasa tubuh Monica Kumalasari berpendapat gestur dan ucapan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono semalam tidak sinkron, tepatnya saat mengatakan ingin bicara blak-blakan dengan Presiden Joko Widodo.

Saat itu, tangan kanan SBY memegang mikrofon, sementara tangan kirinya diangkat, kelima jari terentang dan telapak tangannya menghadap ke luar. (Baca: SBY ingin bicara "blak-blakan" dengan Jokowi)

Monica menjelaskan pikiran, emosi dan tubuh punya sistem yang sinkron.

"Saat pikiran mengatakan ingin bicara keterbukaan - bila diikuti dengan emosi yg ikhlas (kredibel) maka direspons tubuh dengan gerakan tangan terbuka - bukan dengan gerakan yang justru malah seperti terkesan menolak," jelas Monica kepada ANTARA News, Kamis.

Bahasa tubuh lebih dominan ketimbang perkataan, kata Monica, sebab bahasa tubuh merupakan respons bawah sadar yang tidak bisa ditutup-tutupi.

(Baca juga: SBY minta penyadapan terhadap dirinya diusut tuntas)

Dia juga menganalisis suara dan tone berbicara SBY yang disebut berbeda dari biasanya.

"Terjadi perubahan emosi," kata dia.

Suara SBY biasanya semangat berapi-api, namun pada konteks ini suaranya jadi lebih lembut dan lambat.

"Apa indikasinya? Terjadi keragu-raguan atas apa yang diucapkannya."

Pewarta :
Editor: Totok Marwoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024