Logo Header Antaranews Jateng

OASE-BPJS Kesehatan Adakan Pemeriksaan Iva di Karanganyar

Selasa, 21 Februari 2017 19:00 WIB
Image Print
Ilustrasi - BPJS kesehatan. (Foto ANTARA LAMPUNG/Heru Setyawan)
Karanganyar, ANTARA JATENG - Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Kabinet Kerja bersinergi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan Kementerian Kesehatan mengadakan pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) tes di Kantor Kecamatan Kerjo Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa. 

Pemeriksaan VIA tes yang bertujuan mendeteksi dini kanker leher rahim terhadap perempuan tersebut, juga dihadiri Ibu Negara Iriana Joko Widodo. Pada kesempatan itu, Ibu Negara Iriana sekaligus melakukan rangkaian kunjungan ke wilayah lereng Gunung Lawu tersebut.

OASE Kabinet Kerja merupakan perkumpulan para pedamping menteri dan unsur eksekutif lain yang dipimpin oleh Ibu Negara Iriana Jokowi. Mereka memiliki tiga program untuk mendukung tercapainya Nawacita Presiden Jokowi. Salah satu program mereka, yakni meningkatkan pelaksanaan pencegahan dan deteksi dini kanker pada perempuan di Indonesia.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Fachmi Idris saat mendampingi Ibu Negara Iriana Jokowi, mengatakan deteksi dini kanker serviks merupakan salah satu bentuk program promotif, preventif yang disediakan BPJS Kesehatan bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Pada kesempatan tersebut, Ibu Negara Iriana Jokowi memberikan arahan tentang perlunya terus dilakukan upaya "jemput bola" agar semakin banyak ibu yang mendapatkan kesempatan diperiksa tanpa harus meninggalkan pekerjaannya.

Fachmi Idris mengatakan deteksi dini kanker serviks masuk dalam skema pembiayaan program JKN-KIS sehingga peserta yang ingin melakukan deteksi dini kanker serviks tidak perlu mengeluarkan uang. Kanker serviks tidak menimbulkan gejala dan sulit terdeteksi pada stadium awal.

Oleh karena itu, kata Fachmi Idris, sebaiknya dilakukan pemeriksaan kesehatan melalui layanan kesehatan deteksi dini yang disediakan oleh BPJS Ksehatan.

Kanker serviks, katanya, pada umumnya dapat terdeteksi ketika sudah stadium lanjut, di mana proses pengobatan yang harus dilakukan menjaid lebih sulit dan biaya pengobatan juga menjaid lebih mahal. 

Namun, katnaya, pengakit itu jika dibanding dengan kanker lainnya paling mudah dicegah dan deteksi. Caranya dengan melakukan deteksi dini dan pemberian vaksinasi

Ia menjelaskan berdasarkan data peserta BPJS Kesehatan nasional 2016, jumlah kasus kankes serviks di tingkat pelayanam rawat jalan mencapai 12.820 kasus dengan total biaya sekitar Rp56,5 miliar, sedangkan tingkat rawat inap 6.938 kasus dengan total biaya sekitar Rp87,1 miliar.

"Kami bekerja sam dengan instasi pemerintah pada 2016 telah melkukan pemeriksan IVA tes kepada 137.465 peserta JKN-KIS, dan sebanyak 5.753 orang terdeteksi kanker serviks," katanya. 

Ia mengatakan untuk daerah Divisi Regional VI BPJS Kesehatan Jateng dan D.I. Yogyakarta pada 2017 telah melakukan pemeriksan VIA tes sebanyak 6.117 peserta JKN-KIS, termasuk 258 peserta di Karanganyar itu.

Ibu Negara Iriana Jokowi setelah mengunjungi kegiatan pemeriksaan VIA tes, kemudian menghadiri sosialisasi pencegahan narkoba, pornografi, dan antikekerasan oleh Tim Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) Karanganyar, di Gedung Wanita Karanganyar.

Pewarta :
Editor:
COPYRIGHT © ANTARA 2024