Logo Header Antaranews Jateng

Pemkot Pekalongan intensifkan pengasapan antisipasi DBD

Senin, 24 Mei 2021 20:12 WIB
Image Print
Petugas Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melakukan pengasapan untuk mengantisipasi penularan DBD dan chikungunya. ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mengintensifkan pengasapan (fogging) di sejumlah wilayah endemis sebagai upaya mengantisipasi penularan deman berdarah dengue dan chikungunya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan Slamet Budiyanto di Pekalongan, Senin, mengatakan hampir setiap hari petugas melakukan pengasapan untuk memutus mata rantai penularan DBD maupun chikungunya sekaligus mengantisipasi penyebaran COVID-19.

"Saat ini sedang memasuki masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau yang dapat memicu munculnya nyamuk berkembang biak. Oleh karena, kami perlu melakukan antisipasi penularan DBD maupun chikungunya," katanya.

Baca juga: Dinkes catat 345 kasus DBD di Banyumas, 10 diantaranya meninggal

Penyakit DBD dan chikungunya ini, kata dia, disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegypti yang berkembang biak pada tempat air yang terbuka.

Sejak Januari hingga Mei 2021, pihaknya belum menerima laporan mengenai kasus yang diakibatkan gigitan nyamuk aedes aegypti maupun aedes albopictus.

Baca juga: Waspadai DB saat pancaroba

Kendati demikian, pihaknya mengajak masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tetap menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Selain itu, masyarakat dapat secara mandiri melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M yaitu menguras, artinya dengan membersihkan sisa kotoran pada tempat penampungan air, menutup rapat tempat penampungan air, dan mendaur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk.

"Penanganan DBD ini tentu tidak bisa bergerak sendiri tetapi harus didukung oleh masyarakat untuk melakukan PSN. Adapun pencegahan paling baik adalah dengan PSN karena hal itu bisa mencegah jentik nyamuk berkembang menjadi nyamuk dengan memutus mata rantainya," katanya.
Baca juga: Kemenkes catat 71.633 kasus DBD hingga 8 Juli 2020

Pewarta :
Editor: Nur Istibsaroh
COPYRIGHT © ANTARA 2025