Mahasiswa KKN-T IPB kolaborasi Kemenko PMK bebaskan stunting di Banyumas
Minggu, 28 Juli 2024 14:18 WIB
Sementara dalam siaran pers Kemenko PMK, Staf Ahli Stabilitas Politik dan Pemerintahan Menko PMK Sorni Paskah Daeli mengatakan Indonesia saat ini termasuk pada kategori kelas negara menengah ke bawah dengan pendapatan rata-rata penduduk sekitar Rp6,2 juta per orang.
Padahal untuk menjadi negara maju, kata dia, sebuah negara harus memiliki pendapatan sekitar Rp16,5 juta per orang.
"Untuk mencapai nilai perekonomian itu, diperlukan kemampuan kognitif dan skill yang mumpuni," katanya saat menjadi pembicara kunci dalam sosialisasi yang digelar di Balai Desa Lesmana, Kamis (25/7).
Oleh karena itu, kata dia, Kemenko PMK merancang siklus pembangunan dengan turut mengoordinasikan berbagai upaya mencegah stunting melalui maksimalisasi kelahiran bayi yang sehat.
"Kita harus terus bersama membangun komitmen untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang, lingkungan keluarga yang mendukung, dan hadirnya peran pemerintah. Dengan demikian, harapan besar untuk melihat generasi mendatang tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing menuju Desa Lesmana bebas stunting," kata Sorni.
Narasumber lainnya, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Banyumas Novita Sabjan mengatakan penanggulangan stunting pada anak semestinya dilakukan sejak awal kehamilan.
"Itu karena trimester pertama merupakan fase perkembangan otak anak yang nantinya menentukan tumbuh kembang seorang anak ke depannya," katanya.
Secara umum, kata dia, stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Selain faktor gizi dan kesehatan anak, lanjut dia, peran keluarga turut berperan penting dalam penanganan stunting.
Pewarta : Sumarwoto
Editor:
Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024