Logo Header Antaranews Jateng

Berkat JKN, Erna dapat fokus kesehatan tanpa dibebani biaya cuci darah

Selasa, 10 Desember 2024 14:27 WIB
Image Print
Berkat JKN, Erna dapat fokus menjalani cuci darah rutin tanpa memikirkan biaya hemodialisis. Dok. BPJS Kesehatan

Semarang (ANTARA) - Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) benyak memberikan dampak positif yang nyata bagi masyarakat Indonesia.

Komitmen dan transformasi mutu layanan hadir demi memberikan pelayanan terbaik serta senantiasa menyuguhkan berbagai kemudahan kepada para peserta Program JKN dalam mengakses pelayanan hingga saat ini.

Erna Gayatri (58), warga Plombokan, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, membagikan ceritanya saat menggunakan layanan JKN saat cuci darah yang telah ia jalani kurang lebih sekitar 5 tahun ini.

Selalu ditemani sang suami, membuat lelahnya tak terasa saat menyambangi klinik ginjal untuk melakukan cuci darah. Terlebih biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak karena Program JKN membuatnya selalu semangat dalam menjalani kesehariannya.

“Saya mempunyai usaha katering rumahan, dimana setiap hari saya selalu bergelut dengan hawa panas di dapur pada saat memasak. Mungkin tanpa saya sadari saya memiliki kebiasaan buruk seperti menikmati minuman kemasan setiap harinya untuk menyegarkan diri,” ucapnya Erna, Selasa (10/12)

Akibat kebiasaan buruknya tersebut, lambat laun Erna mulai merasakan mual dan muntah disertai rasa lemas di sekujur tubuhnya. Terlebih lagi ia memiliki riwayat hipertensi yang tak tertangani dengan baik memperburuk keadaan tubuhnya pada saat itu. Tak jarang tensinya mencapai angka 200 membuat ia merasakan pusing yang tak tertahankan.

Semakin terganggu dan tidak kuat dengan keadaan dirinya, tanpa pikir panjang ia memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) tempatnya terdaftar. Sesampai di FKTP, ia langsung diberikan rujukan oleh dokter untuk menuju fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL).

Pemeriksaan di FKRTL dilanjutkan dengan melakukan cek laboratorium. Kaget dan seakan tak percaya, ditemukan adanya kandungan kreatin dalam tubuh yang mencapai angka 17 yang membuatnya tak terhindarkan dari vonis gagal ginjal.

“Pastinya sedih saat terkena vonis harus cuci darah. awalnya saya dan keluarga menolak untuk dilakukan cuci darah dan ingin memilih cara lain. Namun, akhirnya saya mengiyakan perkataan dokter karena sudah tidak kuat lagi menahan rasa sakit di sekujur tubuh” ujar Erna.

Sebagai tulang punggung keluarga, sempat terbesit dalam pikirannya tentang biaya pengobatan tak sedikit yang membuatnya agak ragu bagaimana menjalani cuci darah ke depannya. Namun, setelah diketahui bahwa dirinya terdaftar sebagai peserta Program JKN segmen pekerja bukan penerima upah (PBPU) atau peserta mandiri, hal ini membuatnya dapat tersenyum lebar karena tidak khawatir dengan biaya yang tinggi.

“Saya menjalani cuci darah seminggu dua kali setiap hari Senin dan Kamis. Dan saat ini sudah hampir 5 tahun saya harus bolak-balik ke klinik ginjal untuk cuci darah. Alhamdulillah saya merasa bersyukur sudah terdaftar sebagai peserta Program JKN” tambahnya.

Program JKN ini bak angin segar bagi diri Erna, tak ada perbedaan sama sekali dengan peserta-peserta lainnya. Ia merasa kagum dengan berbagai kemudahan dari program JKN. Ia merasakan pelayanan yang sangat baik pada saat pemeriksaan, tindakan, maupun pemberian obat saat di FKTP maupun di FKRTL.

“Sangat terbantu sekali dengan adanya program JKN. Kalau tidak ada Program JKN, entah bagaimana dan pastinya biaya yang dikeluarkan tidak sedikit, apalagi untuk pekerja seperti saya pastinya terasa berat,” ungkapnya bahagia sembari mengangkat jempolnya.

Ia mengucapkan terima kasih kepada BPJS Kesehatan dan berharap Program JKN harus terus ada untuk selalu membantu meringankan beban masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan.

Erna berpesan untuk menghindari kebiasaan buruk yang sering ia lakukan selagi belum terlambat agar orang lain tak merasakan konsekuensi yang diterima olehnya. ***



Pewarta :
Editor: Achmad Zaenal M
COPYRIGHT © ANTARA 2024