BPJS Ketenagakerjaan Surakarta fokus jaring kepesertaan dari BPU
Rabu, 27 Desember 2023 18:38 WIB
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Tonny WK saat memberikan keterangan kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Rabu (27/12/2023). ANTARA/Aris Wasita.
Solo (ANTARA) - BPJS Ketenagakerjaan Surakarta tengah fokus menjaring kepesertaan dari kelompok bukan penerima upah (BPU) menyusul masih rendahnya jumlah peserta dari kalangan ini.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Tonny WK di Solo Jawa Tengah Rabu mengatakan, beberapa pekerjaan dari bukan penerima upah itu di antaranya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ojek online atau berbasis internet, dan supeltas (sebuah kesadaran masyarakat untuk melayani sesama masyarakat).
Terkait kepesertaan dari kelompok tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi dengan melibatkan instansi terkait.
Bahkan, belum lama ini pihaknya bekerja sama dengan Kecamatan Banjarsari mengoptimalkan keberadaan perusahaan swasta untuk ikut berpartisipasi melindungi BPU.
"Ini baru buat pilot projects di Kecamatan Banjarsari. Jadi kami minta perusahaan setempat, tolong kamu melindungi sepuluh orang saja BPU," katanya.
Tonny mengatakan dalam hal ini perusahaan tersebut mengiurkan peserta dari BPU. Jumlah pekerja bisa tergantung dari kemampuan perusahaan.
Pihaknya mencatat hingga saat ini peserta dari BPU yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui program tersebut sudah mencapai 483 peserta.
"Kami sudah koordinasi dengan Disnaker, ini akan merembet ke daerah lain," katanya.
Sementara itu, untuk di Kota Solo peserta dari kelompok BPU baru mencapai sekitar 30 persen dari potensi yang ada, yakni 70.463 orang.
Melihat masih banyaknya potensi yang belum tergarap, pihaknya menargetkan khusus di Solo dan Wonogiri ada penambahan sebanyak 63.339 peserta dari BPU pada tahun depan.
"Kalau kepesertaan dari kelompok penerima upah targetnya ada penambahan sebanyak 58.938 peserta pada tahun 2024," katanya.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit sosialisasikan program di Pasar Demak
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Surakarta Tonny WK di Solo Jawa Tengah Rabu mengatakan, beberapa pekerjaan dari bukan penerima upah itu di antaranya pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), ojek online atau berbasis internet, dan supeltas (sebuah kesadaran masyarakat untuk melayani sesama masyarakat).
Terkait kepesertaan dari kelompok tersebut, pihaknya terus melakukan sosialisasi dan edukasi dengan melibatkan instansi terkait.
Bahkan, belum lama ini pihaknya bekerja sama dengan Kecamatan Banjarsari mengoptimalkan keberadaan perusahaan swasta untuk ikut berpartisipasi melindungi BPU.
"Ini baru buat pilot projects di Kecamatan Banjarsari. Jadi kami minta perusahaan setempat, tolong kamu melindungi sepuluh orang saja BPU," katanya.
Tonny mengatakan dalam hal ini perusahaan tersebut mengiurkan peserta dari BPU. Jumlah pekerja bisa tergantung dari kemampuan perusahaan.
Pihaknya mencatat hingga saat ini peserta dari BPU yang sudah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan melalui program tersebut sudah mencapai 483 peserta.
"Kami sudah koordinasi dengan Disnaker, ini akan merembet ke daerah lain," katanya.
Sementara itu, untuk di Kota Solo peserta dari kelompok BPU baru mencapai sekitar 30 persen dari potensi yang ada, yakni 70.463 orang.
Melihat masih banyaknya potensi yang belum tergarap, pihaknya menargetkan khusus di Solo dan Wonogiri ada penambahan sebanyak 63.339 peserta dari BPU pada tahun depan.
"Kalau kepesertaan dari kelompok penerima upah targetnya ada penambahan sebanyak 58.938 peserta pada tahun 2024," katanya.
Baca juga: BPJS Ketenagakerjaan Semarang Majapahit sosialisasikan program di Pasar Demak
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
BPJS Ketenagakerjaan serahkan Rp42 juta ke ahli waris anggota Panwascam Demak
21 February 2025 16:45 WIB
BPJS Ketenagakerjaan imbau peserta tak pakai jasa calo urus pencairan JHT
18 February 2025 21:22 WIB
BPJAMSOSTEK sosialisasikan jaminan sosial ketenagakerjaan ke atlet di Kudus
14 February 2025 21:17 WIB
Terpopuler - Tenaga Kerja
Lihat Juga
Kemiskinan jadi fokus pidato pertama Respati Ardi sebagai Wali Kota Surakarta
21 February 2025 11:07 WIB
Kelulusan lima peserta seleksi PPPK Pemkab Kudus dibatalkan, ini alasannya
20 January 2025 18:57 WIB