Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan, Jawa Tengah, berkomitmen mewujudkan masyarakat cakap literasi digital agar mereka dapat memilih dan memilah berita-berita yang dianggap benar atau tidak benar pada konten media sosial.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan Arif Karyadi di Pekalongan, Selasa, mengatakan perkembangan teknologi yang semakin canggih akan memunculkan berbagai inovasi yang mempengaruhi kehidupan manusia.

"Hampir semua lini kehidupan manusia saat ini bersentuhan langsung dengan dunia digital. Hal tersebut tentunya dapat berdampak positif ataupun negatif, tergantung bagaimana menyikapinya," katanya.

Menurut dia, dengan semakin cepatnya penyebaran informasi maka masyarakat harus memiliki pengetahuan terhadap informasi digital atau literasi digital.

Oleh karena itu, kata dia, pihaknya memandang perlu untuk memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan terkait dengan literasi digital di tengah masyarakat.

"Kami berharap melalui kegiatan sosialisasi literasi digital dan cakap digital ini akan terwujud masyarakat yang mempunyai tingkat literasi yang baik untuk memahami seluruh aspek digital agar digunakan secara positif," katanya.

Dia mengatakan sasaran sosialisasi ini adalah lembaga kemasyarakatan di tingkat kelurahan di dua wilayah kecamatan yaitu Pekalongan Utara dan Pekalongan Selatan.

Melalui kegiatan sosialisasi itu, kata dia, para peserta bisa meneruskan informasi dan wawasan terkait literasi digital ini kepada masyarakat yang ada di lingkungan masing-masing, sehingga dampak negatif dari dunia digital dapat diantisipasi sejak dini.

Arif mengatakan dalam mendukung terwujudnya masyarakat yang cakap literasi digital, pihaknya telah bekerja sama dengan dewan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) untuk membentuk relawan TIK dan Dewan Kerja Cabang Pramuka Kota Pekalongan yang beranggotakan anak-anak Pramuka.

"Ya, masing-masing memiliki segmen sendiri untuk sosialisasi yang menyasar kelompok masyarakat seperti ibu rumah tangga ataupun anak sekolah. Kami mendorong masyarakat bisa memfilter informasi atau konten yang diperoleh dari media sosial," katanya.

Baca juga: Menumbuhkan literasi siswa dengan menulis puisi pada Harkitnas