DLH Semarang bagikan ratusan bibit ajak lestarikan lingkungan
Senin, 17 Juni 2024 16:03 WIB
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang membagikan bibit tanaman melalui kegiatan CFD (Car Free Day) di Semarang, untuk mengajak masyarakat ikut melestarikan lingkungan. (ANTARA/HO-Pemkot Semarang)
Semarang (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang membagikan ratusan bibit pohon sebagai salah satu upaya mengajak masyarakat untuk ikut melestarikan lingkungan.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kota Semarang Diah Supartiningtias, di Semarang, Minggu, menyampaikan bahwa pembagian bibit itu dilakukan, antara lain saat kegiatan CFD (car free day).
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kata dia, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mencintai bumi dengan menjaga lingkungan agar tidak semakin rusak.
Tak sendiri, DLH Kota Semarang juga berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk kalangan perbankan, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) Semarang.
"Bisa dimulai dari diri kita, keluarga hingga mengajak orang lain untuk bersama-sama menyelamatkan bumi dan lingkungan sekitar," katanya.
Diah menambahkan bahwa ratusan bibit tanaman yang dibagikan kepada masyarakat umum, termasuk pengunjung CFD adalah jenis tanaman buah, yakni sawo dan mangga.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada BRI yang selama ini banyak membantu Pemkot Semarang. Sebagai simbolis, kami berikan bibit tanaman sawo kepada BRI," katanya.
Ia berharap satu orang bisa menanam satu pohon untuk menjaga kelestarian alam dan menyelamatkan manusia dari polusi udara
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup DLH Kota Semarang Safrinal Sofaniadi menambahkan bahwa pihaknya juga menggandeng Komunitas Eco Enzym Nusantara Semarang Barat.
Salah satu keunikan, sekaligus menjadi agenda rutin setiap kegiatan CFD, yakni menerima penukaran botol botol plastik dengan bibit taman.
Eco Enzym Nusantara adalah sebuah organisasi dengan tujuan mulia, yaitu terwujudnya bumi kembali indah lestari dan terjaganya keberlangsungan hidup semua makhluk.
"DLH bersama Komunitas Eco Enzyme menyosialisasikan kepada para pengunjung CFD agar bisa memanfaatkan sampah organik menjadi 'eco enzyme'," katanya.
Selain dapat mengurangi sampah organik, "eco enzyme" juga berfungsi untuk menghilangkan bau tidak sedap di tumpukan sampah.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kota Semarang Diah Supartiningtias, di Semarang, Minggu, menyampaikan bahwa pembagian bibit itu dilakukan, antara lain saat kegiatan CFD (car free day).
Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, kata dia, pihaknya mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mencintai bumi dengan menjaga lingkungan agar tidak semakin rusak.
Tak sendiri, DLH Kota Semarang juga berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan terkait, termasuk kalangan perbankan, seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI) Semarang.
"Bisa dimulai dari diri kita, keluarga hingga mengajak orang lain untuk bersama-sama menyelamatkan bumi dan lingkungan sekitar," katanya.
Diah menambahkan bahwa ratusan bibit tanaman yang dibagikan kepada masyarakat umum, termasuk pengunjung CFD adalah jenis tanaman buah, yakni sawo dan mangga.
"Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada BRI yang selama ini banyak membantu Pemkot Semarang. Sebagai simbolis, kami berikan bibit tanaman sawo kepada BRI," katanya.
Ia berharap satu orang bisa menanam satu pohon untuk menjaga kelestarian alam dan menyelamatkan manusia dari polusi udara
Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Konservasi Lingkungan Hidup DLH Kota Semarang Safrinal Sofaniadi menambahkan bahwa pihaknya juga menggandeng Komunitas Eco Enzym Nusantara Semarang Barat.
Salah satu keunikan, sekaligus menjadi agenda rutin setiap kegiatan CFD, yakni menerima penukaran botol botol plastik dengan bibit taman.
Eco Enzym Nusantara adalah sebuah organisasi dengan tujuan mulia, yaitu terwujudnya bumi kembali indah lestari dan terjaganya keberlangsungan hidup semua makhluk.
"DLH bersama Komunitas Eco Enzyme menyosialisasikan kepada para pengunjung CFD agar bisa memanfaatkan sampah organik menjadi 'eco enzyme'," katanya.
Selain dapat mengurangi sampah organik, "eco enzyme" juga berfungsi untuk menghilangkan bau tidak sedap di tumpukan sampah.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024