Pemkot Surakarta masifkan gerakan PSN menyusul kenaikan kasus DBD
Senin, 11 November 2024 8:49 WIB
Ilustrasi-Pemberantasa Sarang Nyamuk di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu. ANTARA/Aris Wasita
Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta, Jawa Tengah, memasifkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menyusul kenaikan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di daerah tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Tenny Setyoharini di Solo, Minggu, mengatakan sampai dengan saat ini PSN rutin dilakukan pada berbagai titik di Kota Solo.
"Apalagi ini ada kenaikan kasus pada dua minggu terakhir," katanya.
Pihaknya mencatat untuk minggu kemarin jumlah kasus DBD di Kota Solo sebanyak sebelas kasus. Angka ini meningkat dari minggu sebelumnya sebanyak enam kasus dan tiga minggu lalu ada empat kasus.
Ia mengatakan para penderita DBD ini mulai dari anak hingga dewasa. Menurut dia, hingga saat ini para pasien DBD tertangani dengan baik oleh fasilitas layanan kesehatan.
"Tertangani di rumah sakit, nggak ada yang parah," katanya.
Tenny mengatakan angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Dari awal tahun ini terlihat ada kenaikan. Hampir dua kali lipat dari tahun kemarin. Cuaca pengaruh, masyarakat juga pengaruh," katanya.
Apalagi, kata dia, house index di Solo masih di atas lima persen.
"House index itu jika disurvei masih ditemukan jentik rumah tangga lebih dari lima persen. Kondisi ini kurang bagus, karena potensi penularan lebih tinggi," katanya.
Sementara itu selain PSN, lanjut dia, juga dilakukan sosialisasi pencegahan penularan penyakit DBD yang disampaikan oleh puskesmas dan media sosial.
"Kalau PSN rutin dilakukan, tidak hanya sendiri tapi juga ajak tetangga untuk PSN serentak. Insya Allah bisa terkendali," katanya.
Ia mengatakan yang juga tidak kalah penting adalah memperhatikan asupan makan. "Yang penting gizi seimbang, iya olahraga dan istirahat cukup," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus siap dukung pembangunan PSN Tol Demak-Tuban
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta Tenny Setyoharini di Solo, Minggu, mengatakan sampai dengan saat ini PSN rutin dilakukan pada berbagai titik di Kota Solo.
"Apalagi ini ada kenaikan kasus pada dua minggu terakhir," katanya.
Pihaknya mencatat untuk minggu kemarin jumlah kasus DBD di Kota Solo sebanyak sebelas kasus. Angka ini meningkat dari minggu sebelumnya sebanyak enam kasus dan tiga minggu lalu ada empat kasus.
Ia mengatakan para penderita DBD ini mulai dari anak hingga dewasa. Menurut dia, hingga saat ini para pasien DBD tertangani dengan baik oleh fasilitas layanan kesehatan.
"Tertangani di rumah sakit, nggak ada yang parah," katanya.
Tenny mengatakan angka ini meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Dari awal tahun ini terlihat ada kenaikan. Hampir dua kali lipat dari tahun kemarin. Cuaca pengaruh, masyarakat juga pengaruh," katanya.
Apalagi, kata dia, house index di Solo masih di atas lima persen.
"House index itu jika disurvei masih ditemukan jentik rumah tangga lebih dari lima persen. Kondisi ini kurang bagus, karena potensi penularan lebih tinggi," katanya.
Sementara itu selain PSN, lanjut dia, juga dilakukan sosialisasi pencegahan penularan penyakit DBD yang disampaikan oleh puskesmas dan media sosial.
"Kalau PSN rutin dilakukan, tidak hanya sendiri tapi juga ajak tetangga untuk PSN serentak. Insya Allah bisa terkendali," katanya.
Ia mengatakan yang juga tidak kalah penting adalah memperhatikan asupan makan. "Yang penting gizi seimbang, iya olahraga dan istirahat cukup," katanya.
Baca juga: Pemkab Kudus siap dukung pembangunan PSN Tol Demak-Tuban
Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024