1.091 Pengidap Gangguan Jiwa di Jateng Dipasung
Kamis, 13 Desember 2012 18:09 WIB
Ngoro (32 tahun) yang di pasung selama lima tahun di Ngerandu, Kecamatan Suruh, Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (14/10). (ANTARA/Sahlan kurniawan)
"Dari sebanyak 1.091 kasus pemasungan itu, sebanyak 992 penderita gangguan jiwa sudah ditangani dan dirawat di sejumlah RS jiwa," kata Kepala Dinkes Jateng dr Anung Sugihantono di Semarang, Kamis.
Bahkan, kata dia, 655 penderita di antaranya sudah dipulangkan setelah menjalani perawatan, tetapi masih ada sekitar 90 penderita gangguan jiwa yang belum tertangani karena keterbatasan kapasitas RS.
Ia menyebutkan daerah yang paling banyak ditemukan kasus pemasungan, antara lain Pati, Kebumen, Wonogiri, dan Purworejo sehingga menjadi tantangan untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap penanganan gangguan kejiwaan.
Selama ini, kata dia, masyarakat yang menemukan anggota keluarganya mengidap gangguan kejiwaan memilih untuk memasungnya karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman terhadap penanganan gangguan kejiwaan.
Menurut dia, seseorang yang depresi bisa dikatakan mengalami gangguan kejiwaan di tengah tekanan kondisi hidupnya, longgarnya ikatan sosial masyarakat, dan cenderung membuat orang mudah tertekan.
Namun, ia mengatakan rendahnya daya tahan psikis seseorang yang mengakibatkan mudah mengalami gangguan kejiwaan sebenarnya tidak lepas dengan proses penerimaan pembelajaran sejak dini yang kurang lengkap.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Dokter RSUP: Mayoritas pengidap Omicron alami nyeri & gatal tenggorokan
04 February 2022 6:29 WIB, 2022
Kronologi temuan varian Omicron di Jatim, pengidap usai liburan di Indonesia
03 January 2022 12:25 WIB, 2022
Pengidap varian Delta tak butuh karantina lama, tapi harus lebih sering tes
29 June 2021 10:58 WIB, 2021