BBKBN Khawatirkan Tanda-Tanda Masyarakat Senang Banyak Anak
Kamis, 6 Maret 2014 13:54 WIB
Ilustrasi - Sosialisasi Program Keluarga Berencana (Foto ANTARA)
"Di Jateng ada tanda-tanda masyarakat mulai senang punya banyak anak. Itu yang menjadi kekhawatiran kami, sehingga perlu dicegah seawal mungkin," kata Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Tengah Sri Wahono di Purbalingga, Kamis.
Selain itu, kata dia, Jateng masih menghadapi tantangan yang cukup serius dalam pembangunan kependudukan dan keluarga berencana meskipun laju pertumbuhan penduduk (LPP) terendah di Indonesia, yakni sebesar 0,37 persen.
Oleh karena penduduk Jateng cukup besar, lanjut dia, penduduknya masih akan bertambah dengan cukup signifikan.
"Apalagi tingkat kelahiran menunjukkan kecenderungan meningkat cukup tajam, dengan Total Fertility Rate (TFR) 2,1 berdasarkan survei demografi kesehatan ibu (SDKI) tahun 2002-2003 yang meningkat menjadi 2,3 berdasarkan SDKI 2007 dan 2,5 berdasarkan SDKI 2012," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa menjelang tahun terakhir Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2014, masih banyak rapor merah pembangunan program Kependudukan, Keluarga Berencana, dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Menurut dia, pencapaian target "Millennium Development Goals (MDGs)" masih jauh dari harapan, padahal tenggat waktu yang disepakati hampir habis di tahun 2015.
"Target yang masih memerlukan perhatian adalah peningkatan kesertaan ber-KB (Contraseptive Prevalence Rate-CPR), penurunan PUS (Pasangan Usia Subur) tak terlayani KB, dan penurunan angka kelahiran di usia remaja," katanya.
Pewarta : Sumarwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Penyesuaian PPKM Level 3, PHRI DIY khawatirkan pembatalan reservasi
18 November 2021 16:51 WIB, 2021
Meghan Markle ungkap bangsawan Inggris khawatirkan seberapa gelap warna kulit anaknya, Archie
08 March 2021 11:29 WIB, 2021
Industri elektronik khawatirkan gangguan pasokan komponen akibat Covid-19
17 February 2020 9:06 WIB, 2020