Logo Header Antaranews Jateng

OJK: Waspada penipuan dengan modus "sniffing"

Selasa, 27 Juni 2023 12:51 WIB
Image Print
Seorang warga menunjukan pesan melalui aplikasi perpesanan yang diduga sebagai penipuan dengan modus 'sniffing". ANTARA/Dokumentasi
Ribuan Kasus
Ia mengatakan hingga 12 Juni 2023, OJK telah menerima laporan kecurangan eksternal (fraud external) yang dilakukan di luar lembaga jasa keuangan meliputi penipuan, pembobolan rekening, social engineering, skimming, sniffing, spam, dan cybercrime sebanyak 1.931 kasus di Jawa Tengah.

Selain penipuan dengan modus sniffing, kata dia, masyarakat juga diimbau untuk waspada terhadap pinjaman secara daring (pinjol) ilegal yang memberikan bunga sangat tinggi serta mengambil data yang ada di gawai konsumen seperti daftar kontak, foto, dan video dari galeri.



"Data tersebut digunakan untuk mengancam korbannya agar mau membayar utang dengan bunga yang sangat tinggi," tegasnya.

Ia mengatakan sejak 1 Januari hingga 31 Mei 2023, Kantor OJK Regional 3 Jateng dan DIY menerima 421 pengaduan, baik melalui surat maupun Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK).
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 3 Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Soemarjono memberikan materi dalam kegiatan "Journalist Class Angkatan 6" di Yogyakarta, Senin-Selasa (26-27/6/2023). ANTARA/Sumarwoto

Dalam kesempatan itu, Soemarjono juga menjelaskan tentang kondisi perekonomian di wilayah Jateng dan DIY yang berada di atas nasional.

"Perekonomian di Jateng saat ini tumbuh sebesar 5,04 persen (yoy) dan di DIY tumbuh 5,31 persen. Sementara pertumbuhan ekonomi nasional tercatat tumbuh 5,03 persen (yoy)," jelasnya.

Ia mengatakan pada posisi Mei 2023, kinerja pertumbuhan aset, dana pihak ketiga (DPK), dan kredit perbankan di Jateng masih terjaga masing-masing sebesar 7,74 persen (yoy), 5,70 persen (yoy), dan 7,39 persen (yoy).



Sedangkan untuk DIY, kinerja pertumbuhan aset, DPK, dan kredit perbankan juga masih terjaga masing-masing sebesar 4,68 persen (yoy), 4,23 persen (yoy), dan 8,62 persen (yoy).

Menurut dia, porsi penyaluran kredit perbankan kepada usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Jateng mencapai 49,17 persen dan DIY mencapai 48,74 persen, di atas nasional sebesar 20,92 persen dengan pertumbuhan sebesar 10,57 persen (yoy) dan 4,49 persen (yoy).

"Porsi penyaluran kredit UMKM Jawa Tengah ini telah melebihi arahan Presiden agar porsi kredit menjadi sebesar 30 persen di tahun 2024," ungkapnya.

Pewarta :
Editor: Teguh Imam Wibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2024