Pemkot Pekalongan bagikan bibit cabai rawit gratis
Minggu, 17 Oktober 2021 13:11 WIB
Pengurus PPK Pemerintah Kota Pekalongan sedang memilih bibit cabai yang dibagikan secara gratis. ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan
Pekalongan (ANTARA) - Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, dalam rangkaian peringatan Hari Pangan Dunia membagikan bibit cabai rawit gratis kepada masyarakat.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Pangan Kota Pekalongan Moh Karmani di Pekalongan, Minggu, mengatakan pembagian sebanyak 300 bibit cabai gratis ini sebagai upaya pemenuhan pangan dan menjaga ketahanan pangan masyarakat.
"Ratusan bibit cabai ini dibagikan karena untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan komoditas cabai yang menjadi bagian penyumbang inflasi dan harganya sering mengalami fluktuatif di pasaran," katanya.
Karmani mengatakan saat ini ketahanan pangan di daerah yang dihitung dari indikator pola pangan harapan (PPH) dan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 mendapatkan skor 81,7.
Angka itu, kata dia, memang turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 83.
"Turunnya angka susenas itu karena dampak pandemi COVID-19 dengan pembatasan-pembatasan yang ada. Hal itu membuat tingkat konsumsi pangan masyarakat berkurang," katanya.
Ia berharap pada 2022, kondisi ekonomi dan pandemi akan semakin kondusif, serta didukung oleh anggaran yang ada, maka bisa semakin meningkat ke depannya.
"Kami mengupayakan dengan melaksanakan kegiatan penganekaragaman pangan melalui lomba cipta menu berjenjang, pelatihan, dan merintis semakin banyak kelompok baru kegiatan pekarangan pangan lestari (P2L) agar pemenuhan sandang, pangan, dan papan pada 2022 bisa semakin baik," katanya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Pangan Kota Pekalongan Moh Karmani di Pekalongan, Minggu, mengatakan pembagian sebanyak 300 bibit cabai gratis ini sebagai upaya pemenuhan pangan dan menjaga ketahanan pangan masyarakat.
"Ratusan bibit cabai ini dibagikan karena untuk memudahkan masyarakat dalam mendapatkan komoditas cabai yang menjadi bagian penyumbang inflasi dan harganya sering mengalami fluktuatif di pasaran," katanya.
Karmani mengatakan saat ini ketahanan pangan di daerah yang dihitung dari indikator pola pangan harapan (PPH) dan data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2021 mendapatkan skor 81,7.
Angka itu, kata dia, memang turun dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 83.
"Turunnya angka susenas itu karena dampak pandemi COVID-19 dengan pembatasan-pembatasan yang ada. Hal itu membuat tingkat konsumsi pangan masyarakat berkurang," katanya.
Ia berharap pada 2022, kondisi ekonomi dan pandemi akan semakin kondusif, serta didukung oleh anggaran yang ada, maka bisa semakin meningkat ke depannya.
"Kami mengupayakan dengan melaksanakan kegiatan penganekaragaman pangan melalui lomba cipta menu berjenjang, pelatihan, dan merintis semakin banyak kelompok baru kegiatan pekarangan pangan lestari (P2L) agar pemenuhan sandang, pangan, dan papan pada 2022 bisa semakin baik," katanya.
Pewarta : Kutnadi
Editor : Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2025
Terkait
Terpopuler - Makro
Lihat Juga
Aerotrans dan Geotab kolaborasi tingkatkan keamanan, efisiensi, dan keberlanjutan sektor logistik
07 January 2025 14:54 WIB
FKS Foundation bersama PT Tiga Pilar Sejahtera bangun sarana air bersih untuk warga Sragen
14 December 2024 13:04 WIB