Semarang (ANTARA) - Semakin tinggi pohon semakin kencang pula angin yang meniupnya, begitu pula sebagai seorang guru dalam berkarier, tantangan menjadi seorang kepala sekolah, jauh lebih rumit dibanding tugas sebelumnya.

Berbekal niat untuk belajar dan keluar dari zona nyaman sebagai guru biasa-biasa saja, Eko Jatmiko* menerima tugas menjadi Kepala Sekolah yang sudah diemban selama satu tahun ini. 

Pengalamannya menjadi fasilitator daerah Program PINTAR Tanoto Foundation, banyak ilmu yang bisa diterapkan di sekolah. Hal itu kemudian memacu keberanian untuk mengikuti seleksi sekolah penggerak angkatan tiga. 

Pada tiga bulan pertama menjadi kepala sekolah, Eko Jatmiko sudah banyak melakukan inovasi bagi sekolah, sehingga SDN Bringkeng 01 pun terpilih menjadi sekolah penggerak di Kecamatan Kawunganten, Kabupaten Cilacap. 

"Alhamdulillah dari ribuan sekolah yang mengikuti seleksi, SDN Bringkeng 01 merupakan satu-satunya sekolah negeri yang lolos di Kecamatan Kawunganten," kata Eko Jatmiko

Baca juga: Robingah tertambat pada pembelajaran berdiferensiasi

Untuk membuat lingkungan sekolah yang nyaman bagi guru dan peserta didik. Sekolah mulai ditata di antaranya, penggantian menara internet menjadi jaringan kabel, peninggian halaman sekolah, pembuatan motto dan logo sekolah, pembuatan mural dinding, serta rehabilitasi ruang kelas. 

Seluruh perubahan tersebut, dilakukan dalam kurun satu tahun untuk menjamin kenyamanan siswa dalam belajar di sekolah. Meski SDN Bringkeng 01 berada di daerah pinggiran, namun tidak kalah bersaing prestasi dengan sekolah di kota.

Pengalamannya selama menjadi guru, Eko Jatmiko yang pernah mewakili Kabupaten Cilacap dalam lomba Inovasi Pembelajaran, Guru Berprestasi dan Olimpiade Guru Nasional, menularkan prestasinya kepada siswa-siswinya di SDN Bringkeng 01.

Baca juga: Solusi itu bernama Guru Penggerak

Ibarat buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, selama satu tahun ini siswa-siswi memperoleh banyak kejuaraan di antaranya: juara 1 TIK Putri, juara 2 TIK Putra, juara 1 Catur Putri, dan Tergiat 3 Siaga Putri.
 
Selain itu untuk mewujudkan budaya literasi, sekolah membuat program literasi seperti, Dongeng Jumat Pagi (DoJuGi), Rabu Literasi Bersama, Koin Literasi, Sudut Baca, dan Duta Baca. 

"Kami bangga inovasi-inovasi yang saya lakukan bisa ditiru oleh sekolah lain, ini menunjukkan bahwa inovasi sekolah memang perlu disertai berbagi praktik baik dengan yang lain. Baik melalui berbagi tulisan ataupun hanya update di status media sosial. Sepele bagi kita, bisa menjadi luar biasa bagi yang lain," kata Eko Jatmiko.

Program-program sekolah yang sudah dicanangkan mendapat dukungan dari guru, wali murid, komite sekolah dan dinas pendidikan demi mewujudkan sekolah yang ramah dan berpusat pada anak.

Baca juga: Menggali potensi melalui Program Sejati
Baca juga: Berkarya dan berinovasi tiada henti

*Eko Jatmiko
Kepala SDN Bringkeng 01
Fasilitator Daerah program PINTAR Tanoto Foundation