615 Penderita Gangguan Jiwa Dipasung
Sabtu, 10 Maret 2012 20:00 WIB
"Dari korban pasung sebanyak itu, baru 75 persennya yang tertangani," kata Kepala Dinkes Jateng Anung Sugihantono usai membuka Musyawarah Daerah Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Jateng di Semarang, Sabtu.
Ia menyebutkan, korban pasung yang telah tertangani dan mendapatkan perawatan di rumah sakit jiwa (RSJ) setempat berjumlah 575 orang, sementara sisanya masih dalam proses untuk mendapatkan penanganan.
Persebaran tertinggi korban pemasungan di wilayah Jateng, kata Anung antara lain Pati, Blora, dan Wonogiri.
Musda IAKMI Jateng bertema "Jateng Menuju Bebas Pasung" itu mengungkap berbagai faktor yang mendasari pemasungan, seperti ekonomi, perasaan malu memiliki anggota keluarga yang mengidap gangguang kejiwaan.
Ketua Umum IAKMI Prof Adang Bachtiar mengungkapkan, pasung merupakan masalah yang berkaitan dengan banyak faktor, terutama kemiskinan baik materi maupun sosial yang memerlukan penanganan secara menyeluruh.
Menurut dia, seluruh pihak harus berperan dalam mengatasi pemasungan, mulai tokoh masyarakat hingga pihak pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang bisa memantau jika ada korban pasung di wilayahnya.
Akan tetapi, kata dia, yang terpenting sebenarnya identifikasi faktor risiko untuk mencegah munculnya korban pasung, seperti masalah tingkat kemiskinan, rendahnya pendidikan, dan keterasingan secara sosial.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024
Terkait
Inilah penyebab penderita alergi lebih banyak di perkotaan daripada pedesaan
12 July 2023 10:24 WIB, 2023
Dinas Kesehatan Kudus temukan 1.475 suspek penderita TBC sejak Januari
10 December 2022 9:48 WIB, 2022