Pemkab Boyolali Nyatakan KLB Leptospirosis
Rabu, 16 April 2014 17:20 WIB
Illustration of Leptospirosis cycle. (msn)
"Itu masuk KLB karena dampaknya sudah mengakibatkan lima warga Ngemplak dan Nogosari yang terjangkit bakteri itu meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Yulianto Prabowo, di Boyolali, Rabu.
Menurut Yulianto Prabowo, penyakit penyebab dari kencing tikus tersebut sudah ditemukan di Boyolali sejak 2012, dan jumlah penderita mencapai dua orang di Kecamatan Ngemplak.
Bahkan, warga Ngemplak dan Nogosari yang terjangkit penyakit tersebut ada enam orang atau meningkat empat orang dibanding tahun sebelumnya.
Namun, keenam warga yang penderita penyakit tersebut seluruhnya berhasil diselamatkan atau tidak sampai ada pasien yang meninggal dunia.
Pada 2014 ini, kata dia, ada lagi yang ditemukan enam penderita, yakni empat orang asal Nogosari dan dua lainnya Ngemplak.
"Namun, lima dari enam penderita penyakit tersebut hingga meninggal dunia dan kami kini menyatakan sebagai kejadian luar biasa," katanya.
Kendati demikian, pihaknya dengan status KLB tersebut diharapkan mampu mengantisipasi kasus serangan penyakit tersebut tidak sampai penyebar atau meluas ke daerah lain.
Dinkes Boyolali dalam penanganan kasus penyakit tersebut lebih fokus dan bekerja sama Balai Penelitian dan Pengembangan Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Banjarnegara.
"Kami bersama instansi terkait dari Kemenkes itu, langsung melakukan antisipasi dengan meningkatkan pengobatan pemeriksaan populasi tikus di wilayah terdampak," katanya.
Pihaknya bersama petugas Kemenkes hingga Rabu ini, kata dia, telah melakukan kegiatan penanganan penyakit dari kencing tikus tersebut di Desa Jeron dan Sembungan, Kecamatan Nogosari.
Menurut dia, penanganan meliputi pemeriksaan urin ternak, pengobatan warga lingkungan rentan tertular, dan penangkapan tikus. Karena, penyakit itu penyebarannya melalui urin hewan mamalia, dan mayoritas dari hewan tikus.
"Hewan ternak selain tikus, antara lain kucing, sapi, dan kambing juga rentan tertular sebagai pembawa bakteri penyakit itu," katanya.
Sementara tercatat lima dari enam warga di Kecamatan Nogosari dan Ngemplak Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, meninggal dunia akibat terserang penyakit "kencing tikus" atau disebut "Leptospirosis".
Menurut Yulianto Prabowo, kasus serangan penyakit tersebut telah dilaporkan ke Dinkes Boyolali pada dua pekan terakhir ini, sudah lima penderita yang tidak tertolong jiwanya.
Warga yang terkena terjangkit penyakit tersebut dengan gejala sakit yang diderita korban terjadi sejak 11 Maret 2014. Mereka rata-rata meninggal dunia setelah satu pekan menunjukkan gejala sakit itu.
Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Zaenal A.
Copyright © ANTARA 2024