Logo Header Antaranews Jateng

Pecahan gerabah ditemukan kembali di Situs Liyangan

Selasa, 24 April 2018 16:28 WIB
Image Print
Petugas dari Balai Arkeologi Yogyakarta membersihkan gerabah yang ditemukan di teras III Situs Liyangan di lerang Gunung Sumbing di Desa Purbosari, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung. (Foto: Heru Suyitno)
Temanggung (Antaranews Jateng) - Tim Balai Arkeologi Yogyakarta kembali menemukan banyak pecahan gerabah pada ekskavasi di teras III Situs Liyangan di lerang Gunung Sumbing di Desa Purbosari, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

"Ada ratusan pecahan gerabah dan fragmen kaca kami temukan pada ekskavasi di teras III Situs Liyangan ini," kata Ketua Tim Ekskavasi Situs Liyangan Heri Pristanto di Temanggung, Selasa.

Dalam ekskavasi sebelumnya, katanya di teras III ini selain ditemukan pecahan gerabah juga ditemukan keramik dan talam perunggu.

Ia mengatakan pecahan gerabah ini setelah dicuci, maka akan direkonstruksi kalau memungkinkan.

Heri menuturkan di teras III ini juga ada temuan monumental berupa struktur talud-talud bolder.

"Ternyata di teras tiga ini masih terbagi beberapa teras lagi, dari hasil yang kami dapatkan kurang lebih ada tiga teras lagi yang masing-masing teras dibatasi oleh adanya stuktur talud bolder," katanya.

Menurut dia teras yang dibatasi talud bolder tersebut fungsinya sebagai pembagi ruang yang dimanfaatkan untuk pertanian, karena tanah di sini modelnya tidak merata.

Ia menuturkan ekskavasi kali ini Balar Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten khusus untuk penelitian di teras III.

"Kami mencoba membantu menyingkap dan merekonstruksi teras III itu bentuknya seperti apa. Di teras III ini ada temuan bangunan sebuah candi dan ternyata bangunan candi itu tidak berdiri sendiri. Ternyata ada struktur-struktur teras di sekitarnya sehingga menambah data arkeologi di teras III," katanya.

Ia mengatakan kalau tangga teras III ke teras II dan teras II ke teras I sudah ditemukan, namun untuk tangga teras IV ke teras III belum ditemukan.

Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2025