Logo Header Antaranews Jateng

Membangun sinergi antara perguruan tinggi dan pembangunan daerah

Jumat, 17 Januari 2025 17:16 WIB
Image Print
Teuku Junaidi, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FPIK, Universitas  Jenderal Soedirman (Unsoed) dan mahasiswa Program Doktor Administrasi Publik FISIP Unsoed. ANTARA/Dokumentasi Pribadi
Pembentukan sinergi yang kuat antara badan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan sangat penting

Bupati juga dapat terlibat dalam kemitraan dengan perguruan tinggi untuk merancang inisiatif yang ditujukan untuk pengembangan kampus yang berkelanjutan. Misalnya, penciptaan kampus yang menekankan kelestarian lingkungan sambil menggabungkan teknologi mutakhir dapat bertindak sebagai motivasi substansial bagi calon sarjana. Mengingat tren meningkatnya institusi perguruan tinggi yang merangkul praktik ramah lingkungan, Banyumas memiliki kapasitas untuk memantapkan dirinya sebagai wilayah terkemuka yang diakui atas dedikasinya terhadap perguruan tinggi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. 

Akibatnya, alokasi tanah untuk lembaga tersebut merupakan kemajuan penting dalam strategi ekonomi Bupati Banyumas yang baru saja terpilih. Inisiatif ini berupaya menumbuhkan lingkungan pendidikan berkaliber tinggi sekaligus memajukan pembangunan ekonomi berkelanjutan di kawasan ini.

Untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan holistik siswa, Bupati Banyumas dapat mempertimbangkan implementasi inisiatif kolaboratif yang mendukung program makanan bergizi. Tujuan dari inisiatif tersebut adalah untuk memastikan bahwa siswa diberikan nutrisi yang cukup selama keterlibatan akademik mereka. 

Investigasi yang dilakukan oleh UNICEF menunjukkan bahwa anak-anak yang menerima bantuan gizi yang memadai cenderung menunjukkan prestasi akademik yang unggul (UNICEF, 2021). Akibatnya, perumusan inisiatif makanan bergizi dapat berfungsi sebagai strategi yang efektif untuk meningkatkan standar pendidikan di Banyumas. Upaya kolaboratif ini dapat mencakup perguruan tinggi dalam inisiatif penjangkauan yang berkaitan dengan nutrisi dan kesehatan. 

Akademisi dari bidang gizi atau kesehatan masyarakat dapat berperan proaktif dalam pengembangan menu makan siang yang sehat dan bergizi. Dengan melibatkan siswa, inisiatif ini tidak hanya memberikan keuntungan bagi peserta tetapi juga memberikan pengalaman praktis dalam penerapan prinsip-prinsip ilmiah yang telah mereka asimilasi. 

Selain itu, Bupati dapat menjalin kemitraan dengan produsen pertanian lokal untuk pengadaan makanan segar dan bergizi. Melalui pemanfaatan produk lokal, inisiatif makan siang bergizi tidak hanya meningkatkan kesehatan siswa tetapi juga merangsang ekonomi lokal. Metodologi ini sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, yang mempromosikan penggunaan sumber daya lokal untuk meningkatkan kesejahteraan individu.

Pentingnya inisiatif makan siang bergizi semakin dikuatkan oleh keberhasilan program analog di berbagai daerah. Misalnya, di Kabupaten Sleman, inisiatif makan siang bergizi yang ditandai dengan kolaborasi antara badan pemerintah, lembaga pendidikan, dan produsen pertanian lokal telah menunjukkan kemanjuran dalam meningkatkan kesehatan siswa dan mengurangi tingkat putus sekolah (Kementerian Pendidikan Sleman, 2022). 

Jika Banyumas berusaha untuk melaksanakan program serupa, masuk akal bahwa inisiatif semacam itu akan menghasilkan efek yang menguntungkan pada standar pendidikan dan hasil kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi yang bertujuan untuk memperkuat inisiatif makan siang bergizi merupakan pendekatan strategis dalam konteks kebijakan ekonomi yang diartikulasikan oleh Bupati Banyumas terpilih. Melalui inisiatif ini, ada aspirasi untuk menumbuhkan demografi pemuda yang kuat dan berprestasi, di samping mempromosikan pembangunan regional yang berkelanjutan.

Strategi ekonomi yang ditempuh Bupati Banyumas terpilih, Sadewo Lintarti, memiliki potensi yang signifikan untuk menumbuhkan hubungan sinergis antara perguruan tinggi dan upaya pembangunan daerah. Melalui inisiatif beasiswa kolaboratif, alokasi lahan untuk entitas pendidikan, dan pelaksanaan program makanan bergizi, diharapkan peningkatan akan dilakukan baik dalam kualitas pendidikan maupun standar kesehatan masyarakat. 

Pembentukan sinergi yang kuat antara badan pemerintah daerah dan lembaga pendidikan sangat penting. Konsekuensi jangka panjang dari kebijakan sinergis ini akan terwujud tidak hanya melalui peningkatan akses ke perguruan tinggi juga dalam kerangka kemajuan ekonomi dan sosial yang lebih luas di Banyumas.

Seiring dengan berkembangnya kelompok individu yang memiliki pendidikan tinggi, diharapkan akan terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia secara simultan yang memfasilitasi pembangunan daerah. Menurut penilaian yang dilakukan oleh Bank Dunia (2020), wilayah yang dibedakan oleh pencapaian pendidikan yang tinggi umumnya menyaksikan pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dibandingkan dengan daerah dengan tingkat pendidikan yang menurun

Selain itu, keberadaan perguruan tinggi yang berdekatan memiliki kapasitas untuk mengkatalisasi inovasi dan kegiatan kewirausahaan. Para sarjana dan mahasiswa diberi kesempatan untuk mengambil bagian dalam upaya penelitian kolaboratif yang secara khusus membahas persyaratan unik masyarakat lokal, yang pada akhirnya dapat menghasilkan solusi yang efektif untuk tantangan yang dihadapi oleh komunitas ini. 

Contoh nyata dari fenomena ini dapat dilihat di Kabupaten Bandung, di mana kolaborasi antara Universitas Pendidikan Indonesia dan pemerintah kota memuncak dalam program pembangunan desa yang sangat sukses (Bandung in Figures, 2022).

Dari sudut pandang masyarakat, peningkatan aksesibilitas ke perguruan tinggi memiliki potensi untuk mengurangi ketidaksetaraan sosial. Melalui alokasi beasiswa dan inisiatif dukungan tambahan, individu yang berasal dari latar belakang yang kurang beruntung secara ekonomi diberikan kesempatan yang adil untuk mencapai pendidikan berkaliber tinggi. 

Upaya ini diharapkan dapat menumbuhkan masyarakat yang lebih adil dan sejahtera. Namun, untuk mewujudkan hasil yang diinginkan, sangat penting untuk terlibat dalam evaluasi dan pemantauan berkelanjutan terhadap kebijakan yang ada. Kerangka kerja evaluatif yang kuat memungkinkan otoritas lokal untuk mengidentifikasi area yang memerlukan peningkatan dan untuk menegakkan penyesuaian yang diperlukan untuk memastikan bahwa kebijakan yang dilembagakan tetap relevan dan efektif dalam memenuhi tujuan yang ditetapkan.

Kerangka ekonomi yang dilembagakan oleh Bupati Banyumas yang terpilih, yang menonjolkan kolaborasi antara perguruan tinggi dan kemajuan daerah, menunjukkan potensi yang cukup besar untuk meningkatkan standar pendidikan dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun, tantangan yang ada memerlukan resolusi melalui komunikasi yang mahir, strategi penggalangan dana yang inovatif, dan wacana konstruktif di antara otoritas kota dan entitas akademik. Konsekuensi abadi dari strategi ini dapat menumbuhkan masyarakat yang lebih canggih dan sejahtera, bergantung pada pelaksanaan penerapannya yang cermat dan berkelanjutan.

*) Teuku Junaidi, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FPIK, Universitas  Jenderal Soedirman (Unsoed) dan mahasiswa Program Doktor Administrasi Publik FISIP Unsoed

Baca juga: Kolaborasi Unsoed dan Charoen Phokhand dukung Program Makan Bergizi Gratis
Baca juga: Pakar: Perlu kerja sama berbagai pihak untuk antisipasi penyebaran PMK
Baca juga: Alumni FEB Unsoed ini cetak 80 gerai "coffe shop" di Indonesia





COPYRIGHT © ANTARA 2025