DPRD: Pengelolaan sampah Kota Semaranf perlu dievaluasi
Semarang (ANTARA) - DPRD Kota Semarang menilai pengelolaan sampah di wilayah tersebut perlu dievaluasi, mengingat sampah di sejumlah tempat penampungan sementara (TPS) mengalami penumpukan belakangan ini.
Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang Dini Inayati, di Semarang, Kamis, menekankan pentingnya pengelolaan sampah dari sumbernya.
Menurut dia, penumpukan sampah diakibatkan kerusakan alat berat eskavator di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Darupono, yang menghambat pengangkutan sampah dari TPS.
Saat ini, kata dia, sebenarnya Kota Semarang memiliki Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2012 yang mengatur tentang pengelolaan sampah serta Peraturan Wali Kota (Perwal) Semarang Nomor 4 tahun 2024 tentang Rencana Induk Pengelolaan Sampah.
Namun, kata dia, implementasinya masih menghadapi kendala, sedangkan rencana pengolahan sampah menjadi energi listrik di TPA Jatibarang bukan solusi satu-satunya.
Jika hanya mengandalkan pengelolaan di hilir, ia mengingatkan bahwa volume sampah yang terus meningkat berpotensi melampaui kapasitas yang tersedia.
Ia menegaskan bahwa alokasi anggaran harus diperkuat untuk komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) kepada masyarakat agar mereka dapat memilah dan mengolah sampah secara mandiri.
"Tidak cukup hanya sosialisasi, tetapi harus ada pendampingan dan fasilitasi. Sampah organik yang terpilah, misalnya, bisa diolah menjadi kompos, eco-enzyme, atau pupuk organik cair," katanya.
Tak kalah penting, kata dia, membangun budaya pengelolaan sampah sejak dari sumber merupakan investasi jangka panjang.
Oleh karena itu, kata Dini, anggaran untuk edukasi dan pendampingan seharusnya tidak kalah besar dibandingkan anggaran infrastruktur.
Selain itu, dengan keterbatasan sumber daya di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) maka diperlukan kolaborasi dengan perguruan tinggi dan komunitas masyarakat yang memiliki komitmen terhadap pengelolaan sampah berbasis sumber.
"Dengan semakin menumpuknya sampah di berbagai TPS, permasalahan ini memerlukan solusi yang cepat dan berkelanjutan," katanya.
Pemerintah dan masyarakat, kata dia, perlu bekerja sama untuk menciptakan sistem pengelolaan sampah yang efektif agar Kota Semarang terbebas dari ancaman krisis sampah di masa depan.
Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor:
Immanuel Citra Senjaya
COPYRIGHT © ANTARA 2025