Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan kebutuhan logistik kebencanaan senilai Rp478 juta untuk masyarakat korban (terdampak) banjir di Kabupaten Brebes.
"Kami membawa makanan siap saji, beras, kasur lipat, tenda, selimut, dan lain lain," kata Penjabat Gubernur Jateng Nana Sudjana saat mengunjungi lokasi pengungsian di Balai Desa Krasak Kecamatan Brebes Kabupaten Brebes Jateng, Selasa.
Bantuan itu terdiri atas dari Dinas Sosial Jateng senilai Rp284 juta, Dinas Ketahanan Pangan Jateng senilai Rp120 juta, dan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng senilai Rp74 juta.
Dalam kunjungan itu, Nana juga berbincang dengan pengungsi untuk memastikan kondisi layanan pemeriksaan kesehatan, hingga stok bahan pangan di dapur umum.
"Pengungsi di Desa Krasak masih ada 300-an orang. Sedangkan warga lainnya sudah mulai kembali ke rumah. Masyarakat ditampung di beberapa tempat selain di Balai Desa Krasak," katanya.
Banjir di Brebes terjadi sejak pada Minggu (19/1) lalu dikarenakan intensitas hujan yang tinggi mengakibatkan Sungai Pemali yang melintasi kabupaten tersebut meluap.
Dampaknya, banjir tersebut meluap hingga Kecamatan Jatibarang, Songgom, Larangan, Wanasari, Brebes, Bantarkawung, Tonjong, dan Salem.
Banjir Brebes menggenangi ribuan rumah dengan ketinggian bervariasi dari 20 centimeter hingga 80 cm.
Selain membanjiri 5.011 unit rumah, banjir tersebut juga mengakibatkan fasilitas jembatan putus di Desa Karangjongkeng Kecamatan Tonjong, dan area lahan pertanian yang terdampak banjir yang diperkirakan mencapai 95 hektare.
"Ada 33 sekolah yang terdampak. Saat ini kondisi airnya mulai surut, sebagian besar warga mulai kembali ke rumah," katanya.
Pada kesempatan itu, Nana meminta pemerintah daerah, provinsi, dan TNI/Polri melakukan gotong-royong pembersihan rumah-rumah.
"Kami dan relawan juga terus mengamati perkembangan terkait kondisi cuaca saat ini," katanya.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Brebes Supriyadi menambahkan, pada mulanya ada 33 sekolah yang terdampak banjir.
Namun, seiring perjalanan waktu banjir sudah mulai surut dan diharapkan sekolah-sekolah tersebut bisa digunakan lagi.